Menteri ESDM Minta Perusahaan Tambang Bantu Tekan Stunting, Vale Indonesia Komitmen Ini
- VIVA/Anisa Aulia
Bandung – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta pelaku usaha di sektor tersebut untuk membantu pemerintah mempercepat penurunan angka stunting. Untuk mewujudkan hal tersebut ESDM menggandeng sebanyak 6.000 lebih perusahaan tambang
Menteri ESDM Arifin Tasrif menegaskan, perusahaan tambang baik milik negara maupun swasta sangat penting untuk turut berpartisipasi dan berkontribusi dalam menurunkan prevalensi stunting, terutama kepada kelompok sasaran percepatan penurunan stunting.
“Ada lebih 6.000 perusahaan pertambangan yang memang juga sudah menyediakan program-program CSR untuk bisa mengalihkannya membantu program penurunan stunting di Indonesia,” kata pada peresmian program intervensi stunting menuju generasi emas bersama PT Vale Indonesia Tbk di Kabupaten Bandung Jawa Barat, dikutip Sabtu, 29 Oktober 2023.
Dia berharap, program yang akan dilakukan oleh ribuan perusahaan tambang ini mampu untuk mencegah stunting. Mengingat bayi dan balita yang hidup di zaman ini akan menjadi bagian dari Visi Indonesia Emas 2045.
“Nah untuk itu kita perlu didukung oleh sumber daya manusia yang mumpuni, yang tangguh, kuat, dan cerdas sehingga bisa berkompetisi di level global,” katanya.
Arifin menambahkan, satu di antaranya yang telah melaksanakan program percepatan stunting yakni PT Vale Indonesia Tbk (PTVI) yang telah berkomitmen untuk mendukung program tersebut. PTVI diminta untuk melakukan program percepatan stunting di enam daerah di Indonesia.
“Demikian juga perusahaan-perusahaan pertambangan lainnya akan kita turunkan untuk menggapai daerah-daerah yang diinformasikan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang masih memiliki tingkat stunting yang tinggi,” katanya.
Sementara itu Chief Executive Officer PT PTVI Febriany Eddy memastikan program tersebut akan berkelanjutan untuk mendukung upaya pemerintah menekan angka prevalensi stunting di Indonesia.
“Program kami sampai Februari 2024, kita kerja sama karena misi perusahaan kami pembangunan berkelanjutan, yang mana kami percaya kerja sama erat antara pemerintah dengan masyarakat dan swasta sangat penting,” katanya.
Ia menjelaskan, dalam menjalankan program ini, pihaknya tidak hanya memberikan asupan gizi yang layak. Tetapi juga berkolaborasi bersama ahli gizi untuk memberikan edukasi kepada masyarakat.
“Yang terpenting adalah edukasi, karena kalo pemberian makanan gizi saja tanpa edukasi tidak akan berkelanjutan,” kata Febriany Eddy.
program ini juga selaras dengan tujuan PT Vale, meski merupakan perusahaan pertambangan tapi komitmen terhadap peningkatan kualitas hidup menjadi perhatian penting.
”Walaupun kami perusahaan tambang, tujuan kami adalah meningkatkan kualitas hidup dan mentransformasi masa depan. Bersama. Karena esensi pertambangan berkelanjutan adalah membawa kemanfaatan sebesar-besarnya bagi kehidupan kita,”katanya.
Lebih lanjut Febriany mengungkapkan, PT Vale berkomitmen ambil bagian dalam percepatan menurunkan angka stunting sesuai dengan target yang dicanangkan Pemerintah. “Kami berharap dapat memberikan kontribusi untuk tercapainya target penurunan indeks prevalensi stunting menjadi 14 persen di seluruh Indonesia pada 2024. Dengan menekan angka stunting, ke depannya akan tercapai generasi muda yang sehat dan produktif menuju Indonesia Emas 2045,” tambahnya.
Febriany menuturkan, upaya preventif dan promotif untuk pencegahan stunting dilakukan melalui intervensi gizi spesifik dan juga gizi sensitif dengan target sasaran balita usia 0-5 bulan dan ibu hamil. Program intervensi stunting ini akan dijalankan selama dua tahun dan menyelaraskan dengan program nasional percepatan penurunan angka stunting.
Kabupaten Bandung menjadi lokasi yang dipilih PT Vale untuk melakukan upaya preventif dan promotif pencegahan stunting karena masih menjadi salah satu wilayah di Jawa Barat dengan prevalensi balita stunting yang cukup tinggi. Prevalensi stunting (tinggi badan menurut umur) di Kabupaten Bandung mencapai 25% menurut hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 yang dirilis oleh Kemenkes RI. (Ant)