Wapres Ma'ruf Ungkap Solusi Optimalkan Pelatihan Vokasi

Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta - Wakil Presiden RI (Wapres) Ma'ruf Amin mengaku, pihaknya tengah menyoroti beberapa pelaksanaan kebijakan pelatihan vokasi, yang menurutnya harus terus diperbaiki dan dioptimalkan ke depannya.

Mengapa Proyek Anda Gagal? Temukan Kuncinya di Sini

Hal itu diutarakannya dalam gelaran Festival Pelatihan Vokasi (FPV) 2023, yang digelar di Hall A JI-EXPO, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada tanggal 27-29 Oktober 2023 mendatang.

"Misalnya seperti akses pelatihan keterampilan yang belum merata, infrastruktur pelatihan vokasi yang kurang memadai, serta lemahnya sinergi antara dunia pelatihan vokasi dan industri," kata Ma'ruf di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat, 27 Oktober 2023.

Kabar Baik, Permintaan Tenaga Kerja Terampil Indonesia di Pasar Global Meningkat Tajam

Ilustrasi Pendidikan vokasi.

Photo :

Karenanya, sebagai upaya perbaikan ke depan, Wapres pun menyampaikan beberapa hal untuk menjadi perhatian bersama. Pertama, prioritaskan kebijakan untuk mendorong fasilitasi pencarian kerja secara cepat.

Gibran Sebut Ada 16 Perempuan Hebat di Kabinet Merah Putih

"Sehingga dapat mempertemukan kompetensi para pencari kerja yang sesuai dengan kebutuhan dari pemberi kerja," ujarnya.

Selain itu, Ma'ruf pun menekankan perlunya melakukan penguatan dan transformasi, untuk peningkatan keterampilan para tenaga kerja khususnya tenaga kerja muda di Tanah Air.

Kemudian, hal lain yang juga perlu diperhatikan menurut Ma'ruf adalah pemberian pelatihan kembali, untuk memastikan para pekerja memiliki keahlian yang dibutuhkan. Hal itu seiring dengan perubahan atau perkembangan tuntutan pekerjaan di dunia kerja.

Selanjutnya, Ma'ruf meminta kepada pihak-pihak terkait, untuk memastikan adanya akselerasi pelatihan vokasi secara konsisten. Hal itu guna menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten, yang tidak hanya untuk diserap oleh pasar kerja. Melainkan juga untuk mendorong lahirnya para wirausahawan baru.

"Terakhir, optimalkan berbagai terobosan pelatihan vokasi dengan mempertimbangkan keunggulannya. Seperti misalnya durasi waktu yang lebih singkat sesuai dengan kebutuhan industri, dan inklusif menjangkau semua kalangan," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya