Budi Daya Jamur Tiram dengan Serbuk Gergaji, Gede Artha Hasilkan Rp45 Juta per Bulan

Petani jamur tiram I Gede Artha Sudiarsa
Sumber :
  • Dokumen pribadi I Gede

Bali - Dengan memanfaatkan limbah serbuk gergaji, I Gede Artha Sudiarsa, seorang pembudidaya jamur tiram di Karangasem, Bali, mampu meraup omzet Rp 40 juta hingga Rp 45 juta per bulan.

Debat Publik Terakhir, Cagub Jateng Ahmad Luthfi Janji Lakukan Ini untuk Buruh hingga Petani

Gede juga memberdayakan masyarakat  di sekitar lokasi usahanya dengan membentuk kelompok tani budi daya Jamur Tiram. Kelompok tani yang dibentuknya memberikan edukasi dan pelatihan untuk anak-anak muda yang tertarik di bidang pertanian, terutama budidaya jamur tiram.

"Jadi salah satu impian kami adalah menjadikan profesi petani itu keren. Supaya generasi milenial bisa melihat ada model-model pertanian yang bisa dikembangkan tapi dengan cara yang lebih moderen, kemudian lebih profit dibandingkan pola lama," kata Gede, Selasa, 24 Oktober 2023.

Ratusan Pendukung Kedua Paslon Cagub-Cawagub Bali Tanpa ID Card Debat Tertahan di Luar Gedung

jamur tiram milik I Gede Artha Sudiarsa

Photo :
  • Dokumen pribadi I Gede

Keberhasilan Gede Artha Sudiarsa sebagai pembudidaya jamur tiram, juga mendapatkan penghargaan dalam SATU Indonesia Award (SIA) tahun 2018.

Demi Petani Tebu Rasakan Manisnya Masa Depan, Kementan Melalui Program "MANIS" Kejar Swasembada Gula Nasional

Memproduksi 3 jenis jamur yakni Jamur Tiram Putih, Tiram Coklat dan Jamur Kuping. Proses budidaya dimulai dari media tanam yang menggunakan limbah serbuk gergaji. Kemudian, dedak padi, tepung tani, tepung terigu, gula pasir dan air. Media tanam itu dicampur menggunakan mixer. Tujuannya agar media yang digunakan lebih homogen.

"Proses budidaya dari awal pembuatan media sampai panen membutuhkan waktu sekitar 45 hari untuk jamur tiram. Sedangkan jamur kuping 50 hari," kata Gede.

Gede menambahkan, untuk satu media tanam bisa menghasilkan 300 hingga 400 gram jamur selama masa produktif. Namun pada panen selanjutnya produksinya akan berkurang.

"Jadi panen pertama bisa mencapai 150 gram  dan selanjutnya akan berkurang. Biasanya kita panen bisa 4 sampai 5 kali. Tapi karena kita budi dayanya lumayan banyak, maka setiap hari bisa panen 40-50kg untuk jamur tiram," jelasnya.

Petani jamur tiram I Gede Artha Sudiarsa

Photo :
  • Dokumen pribadi I Gede

Gede sendiri juga membuat diversifikasi produksi olahan jamur tiram. Di antaranya, olahan kripik jamur, kaldu jamur hingga serbuk jamur. Prospek bisnis ala Gede Jamur juga berkembang dengan menyediakan media tanam jamur.

"Termasuk bibitnya kami juga menyediakan, sehingga petani pemula tinggal memelihara dan menunggu jamurnya tumbuh," ujarnya.

Untuk pemasaran produk jamur segar dan olahannya, Gede bekerjasama dengan restoran, rumah makan dan pedagang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya