Sri Mulyani: APBN Surplus Rp 67,7 Triliun hingga Akhir September 2023

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN Kita
Sumber :
  • VIVA/Anisa Aulia

Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga akhir September tercatat mengalami surplus Rp 67,7 triliun.

PKB: Kenaikan PPN Bukan Harga Mati untuk Penguatan APBN

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, untuk surplus APBN itu sebesar 0,32 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

"APBN sampai dengan September posisi masih baik dan berjalan apa yang direncanakan. Bahkan beberapa tren cukup baik, namun kita tidak boleh terlena, kewaspadaan kita terus ditingkatkan," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTA, Rabu, 25 Oktober 2023.

Bulog Kini Langsung Diawasi Prabowo, Zulhas: Enggak Bisa Komersial Lagi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Photo :
  • Anisa Aulia/VIVA.

Bendahara Negara menjelaskan, pendapatan negara hingga akhir September 2023 juga tercatat sebesar Rp 2.035,6 triliun. Dalam hal ini, target pendapatan negara 2023 yang dipatok pemerintah sebesar Rp 2.463,0 triliun.

Soal Kenaikan PPN 12 Persen 2025, DPR Yakini Prabowo Tak akan Menyusahkan Rakyat

"Ini adalah 82,6 persen dari target di dalam UU APBN tahun 2023. Dan angka Rp 2.035,6 triliun artinya 3,1 persen di atas tahun lalu tumbuh," jelasnya.

Adapun dari sisi belanja negara, Sri Mulyani menuturkan sudah dibelanjakan sebesar Rp 1.967,9 triliun. Untuk total pagu anggaran 2023 yang sebesar Rp 3.061,2 triliun.

"Ini artinya sampai akhir September kita membelanjakan 64,3 persen dari total pagu anggaran yang ada di dalam APBN," terangnya.

Dengan surplusnya APBN pada September 2023 ini, Sri Mulyani menuturkan, untuk keseimbangan primer juga tercatat surplus. "Kalau dilihat dari keseimbangan primer surplus adalah Rp 389,7 triliun," ujarnya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto

Neraca Pembayaran Indonesia Alami Surplus Menjadi Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal yang Terjaga

Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada Q3-2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, dimana sebelumnya mengalami defisit sebesar USD0,6 miliar pada Q2-2024.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024