Perkuat Sistem Keuangan Nasional, BI Rancang Keamanan Siber Menyeluruh di Tanah Air
- www.pixabay.com/geralt
Jakarta - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Juda Agung mengatakanĀ BI akan mendorong penguatan ketahanan siber baik dari sisi BI sendiri maupun dari sisi industri di sistem keuangan nasional.
Menurutnya, kelancaran penyelenggaraan sistem pembayaran dan keamanan data adalah hal yang sangat penting, terutama untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap keamanan industri keuangan di Tanah Air.
"Saat ini kami sedang memformulasikan kebijakan soal ketahanan dan keamanan siber (KKS), yang bersifat end-to-end atau menyeluruh," kata Juda dalam telekonferensi di seminar 'Konsistensi, Inovasi, dan Sinergi Mendorong Intermediasi untuk Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan', Senin, 23 Oktober 2023.
Dia pun menjelaskan formulasi kebijakan soal ketahanan dan keamanan siber (KKS) yang bersifat end-to-end tersebut. Yakni mulai dari bagaimana ketahanan tata kelola siber di industri, bagaimana langkah-langkahĀ pencegahannya, serta langkah-langkah resolusinya jika terjadi serangan.
"Dan termasuk mekanisme koordinasi antara pihak otoritas dan industri, misalnya dengan BI dan OJK, di mana kita punya forum reguler untuk mengevaluasi tentang ketahanan siber di dunia industri," kata Juda.
"Tetapi juga kalau terjadi (serangan siber), tentu saja ini perlu protokol, dan ini yang sedang kita perkuat juga yakni koordinasi antara pihak otoritas dan juga industri," ujarnya.
Diketahui, sebelumnya Juda juga sempat mengungkapkan bahwa saat ini terdapat peningkatan risiko siber, dalam menjaga stabilitas sistem keuangan di negara-negara ASEAN termasuk di Indonesia. Hal itu akibat insiden-insiden siber yang terus mengalami peningkatan, baik dari sisi frekuensinya, tingkat kejadiannya, maupun dari sisi kecanggihan di dalam serangannya.
Bahkan, Juda mengakui bahwa sejumlah deputi gubernur dari bank-bank sentral di negara-negara anggota ASEAN, saat ini juga tengah memperkuat keamanan sibernya masing-masing.
"Kemarin di Bali saya bertemu beberapa Deputi Gubernur (bank sentral) di kawasan ASEAN ini, di mana mereka juga sama banyaknya dalam mengalami insiden siber dalam setahun terakhir. Sehingga semua sedang dalam mood untuk penguatan cyber security ini," ujarnya.