Plt Mentan Arief Prasetyo Adi Genjot Produksi Beras 35 Juta Ton Hadapi El Nino

Plt Menteri Petanian (Mentan) Arief Prasetyo Adi.
Sumber :
  • VIVA/Anisa Aulia

Jakarta Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pertanian (Mentan), Arief Prasetyo Adi menginstruksikan jajarannya untuk menggenjot produksi beras nasional dari 31 juta ton menjadi 35 juta ton. Hal itu salah satunya dilakukan untuk menghadapi fenomena El Nino.

RI Hentikan Impor Garam Tahun Depan, Menko Zulhas: Harus Swasembada

Arief meminta, kepada para kepala dinas pertanian se-Indonesia untuk segera mempersiapkan gerakan percepatan tanam El Nino. Terutama yang berkaitan dengan persiapan benih unggul, ketersediaan pupuk, dan kesiapan para penyuluh.

"Gerakan nasional El Nino dengan target 500 ribu hektare harus kita jalankan sebaik mungkin. Saya minta tolong sebulan ini kita mempersiapkan semuanya, sehingga minggu depan tidak ada lagi keluhan petani mengenai benih dan pupuk karena tugas kita semua mempersiapkannya dengan baik," ujar Arief dalam keterangannya Jumat, 20 Oktober 2023.

Mentan Blacklist 4 Perusahaan Pengedar Pupuk Palsu, Rugikan PetaniRp3,23 Triliun

Kondisi El Nino di Lombok membuat banyak pohon mulai mati.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Satria Zulfikar (Mataram)

Arief menyatakan, target produksi kementerian pertanian akan ditingkatkan dari yang tadinya 31 juta ton menjadi 35 juta ton. Menurutnya, target tersebut bisa tercapai apabila semua pihak membangun kekompakan dan kebersamaan.

Mulai 2025, PPN Naik 12 Persen: Ini Barang dan Jasa yang Naik dan Dikecualikan

"Saya sudah minta Pak Dirjen TP untuk membangun sistem benih nasional, tidak hanya makro dan mikro tapi juga di detailkan. Kemudian Pak Dirjen TP saya tegaskan untuk tingkatkan produksi beras dari 31 menjadi 35 juta ton. Caranya bisa berkoordinasi dengan dirjen teknis lain seperti PSP untuk pupuk, BPPSDMP untuk penyuluh," katanya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi mengatakan bahwa saat ini tengah melakukan konsolidasi dengan berbagai para pemangku kepentingan. Di mana salah satu agendanya adalah pemetaan lahan tidur di daerah-daerah yang selama ini belum tergarap maksimal, serta penyediaan sarana dan prasarana penunjang pertanian lainnya.

“Kami tengah intensifkan program bersama ditjen teknis seperti PSP dari sisi pupuk, alsin, air, asuransi, KUR serta BPPSDMP untuk penyuluhnya,” jelasnya.

Retakan tanah sawah di Kabupaten Tangerang akibat kekeringan yang dipicu suhu panas.

Photo :
  • VIVAnews/Sherly

Suwandi menjelaskan bahwa pihaknya juga tengah gencar mempersiapkan percepatan tanam di tengah El Nino. Dia memaparkan bahwa setidaknya ada sembilan aksi guna merealisasikan hal tersebut.

Hal itu di antaranya gerakan kejar tanam, meningkatkan IP (indek pertanaman) dan provitas, berdasarkan mapping wilayah kekeringan. Kemudian perluasan areal tanam padi bagi kabupaten potensial ditanam saat musim kering  dengan saprodi, pompa dan sumur, juga benih sebagai kompensasi terkena dan puso iklim ekstrim, wilayah pasang surut, rawa lebak, lahan kosong/nganggur dll, kab/kota agar segera CPCL.  

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya