Penanaman Modal Dalam Negeri Kuartal III-2023 Capai Rp 178 T, Bahlil: Terbanyak Masuk ke DKI Jakarta

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia.
Sumber :
  • VIVA/Anisa Aulia

Jakarta – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia melaporkan, dari realisasi investasi kuartal III-2023 yang mencapai Rp 374,4 triliun, sekitar 47,6 persennya dikontribusikan dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang mencapai sebesar Rp 178,2 triliun.

Perusahaan Panel Surya Asal AS Groundbreaking Proyek Rp 8 Triliun di KIT Batang

"Di mana PMDN secara kuartalan (Q to Q) tumbuh 9,0 persen, dan secara year-on-year (yoy) tumbuh 28,2 persen," kata Bahlil dalam telekonferensi pers Perkembangan Realisasi Investasi Kuartal III-2023, Jumat, 20 Oktober 2023.

Dia menjelaskan, realisasi PMDN kuartal III-2023 ini lebih tinggi dari kuartal II-2023 yang sebesar Rp 163,5 triliun, dan dari kuartal III-2022 sebesar Rp 138,9 triliun.

Inflasi di Banten tertinggi di Pulau Jawa, BI: Perlu Waspada dan Evaluasi

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia di Batam

Photo :
  • Kementerian ATR/BPN

"Dan PMDN ini juga telah menciptakan sebanyak 344.602 tenaga kerja," ujar Bahlil.

BKPM Proyeksikan Nilai Investasi Hilirisasi Capai US$618,1 Miliar di 2040

Dia pun merinci bahwa secara wilayah, PMDN terbanyak masuk ke Provinsi DKI Jakarta dengan total nilai mencapai sebesar Rp 34,2 triliun.

"Posisi selanjutnya diikuti oleh Provinsi Jawa Timur, yang berhasil menarik PMDN hingga Rp 22,7 triliun," kata Bahlil.

Kemudian, Jawa Barat juga tercatat berada di posisi ketiga, dengan aliran PMDN yang masuk sebesar Rp 22,6 triliun. Selanjutnya diikuti oleh Kalimantan Timur sebesar Rp Rp 13,8 triliun, dan terakhir yakni Provinsi Banten sebesar Rp 10,1 triliun.

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.

Photo :
  • M Yudha P / VIVA.co.id

"Kemudian secara sektor, PMDN yang mendominasi yakni di sektor Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi mencapai sebesar Rp 24,8 triliun. Disusul oleh sektor pertambangan dengan PMDN sebesar Rp 22,3 triliun," ujar Bahlil.

"Selanjutnya ada sektor Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran sebesar Rp 16,6 triliun, sektor Perdagangan dan Reparasi sebesar Rp 16,2 triliun, dan sektor industri makanan sebesar Rp 14,5 triliun," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya