Genjot Kredit, Kebijakan DP Nol Persen Kendaraan dan Properti hingga Akhir 2024

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo.
Sumber :
  • VIVA/Anisa Aulia

Jakarta – Bank Indonesia (BI) menyatakan, untuk melanjutkan pelonggaran ketentuan uang muka atau Down Payment (DP) nol persen untuk kredit atau pembiayaan kendaraan bermotor hingga properti. Hal itu berlaku efektif pada 1 Januari hingga 31 Desember 2024.

Berdampak Positif dan Libatkan Banyak Industri Terkait, Pemerintah Perpanjang Insentif PPN DTP bagi Sektor Properti

Adapun kebijakan itu seharusnya berakhir pada Desember 2023. Namun, untuk mendongkrak kredit perbankan BI kembali memperpanjang hingga Desember 2023.

"Semua jenis properti (rumah tapak, rumah susun, dan ruko/rukan) bagi bank yang memenuhi kriteria NPL/NPF tertentu untuk mendorong pertumbuhan kredit sektor properti dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko, berlaku efektif 1 Januari sampai 31 Desember 2024," ujar Perry dalam konferensi pers di kantornya Kamis, 19 Oktober.

PPN Naik Jadi 12 Persen, Pemerintah Pastikan Kasih Perlindungan Penuh Jaga Daya Beli Pekerja

Ilustrasi perusahaan.

Photo :
  • Welp Magazine

Perry menerangkan, untuk DP nol persen pada semua kendaraan bermotor baru diberikan dengan tujuan mendorong pertumbuhan kredit di sektor otomotif. Dalam hal ini tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko.

Hibank Gandeng Mitra Strategis Bangun Ekosistem Digital UMKM

"Ini untuk mendorong pertumbuhan kredit di sektor otomotif dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko, berlaku efektif 1 Januari sampai 31 Desember 2024," jelasnya.

Industri Otomotif Indonesia

Photo :

Sementara itu, kredit perbankan pada September 2023 tumbuh 8,96 persen secara year on year (yoy). Hal itu didukung oleh appetite bank yang masih longgar dan mulai meningkatnya permintaan pembiayaan sejalan dengan kinerja korporasi yang masih tumbuh baik.

Perry menjelaskan, secara sektoral, pertumbuhan kredit terutama ditopang oleh sektor jasa dunia usaha, perdagangan, dan jasa sosial. Adapun pembiayaan syariah juga terus meningkat mencapai 14,69 persen yoy pada September 2023.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya