RI-China Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Belt and Road Initiative, Jokowi Wanti-wanti Ini

Jokowi dan Xi Jinping.
Sumber :
  • Dokumentasi Biro Pers Istana.

Beijing – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, Indonesia dan China sepakat untuk meningkatkan kerja sama dalam Belt and Road Initiative (BRI) di masa mendatang. Menurutnya, kerja sama ini guna memperkokoh fondasi ekonomi

Jokowi Hadiri Kampanye Akbar Ahmad Luthfi-Taj Yasin di Grobogan dan Blora

Jokowi mengatakan, dari kesepakatan kerja sama BRI itu juga diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kedua negara, baik dari segi ekonomi, sosial, dan politik. Namun, dia pun mewanti-wanti China untuk memastikan kerja sama ini saling menguntungkan.

“Penggunaan sistem pendanaan yang transparan, penyerapan tenaga kerja lokal dan pemanfaatan produk dalam negeri merupakan aspek penting dalam keberlanjutan proyek BRI. Kerja sama ini harus dipastikan untuk jangka panjang, guna memperkokoh fondasi ekonomi negara mitra. Bukan justru mempersulit kondisi fiskalnya,” ujar Jokowi pada pembukaan Belt and Road Forum (BRF) ke-3, China, dikutip dari keterangannya Kamis, 19 Oktober 2023.

Sarapan Bareng Paslon Luthfi-Yasin dan Raffi Ahmad, Jokowi Ngaku Tak Diundang Kampanye di Solo

Presiden Jokowi bersama menteri melakukan pertemuan bilateral di Beijing

Photo :
  • Dokumentasi Kemendag

Pun, Jokowi mengapresiasi perkembangan kerja sama Indonesia dan China terkait BRI. Menurutnya, di tengah kondisi global yang tidak menentu ini, diharapkan kerja sama tersebut tidak dipolitisasi dan harus berlandaskan prinsip kemitraan yang setara dan saling menguntungkan.

Perang Bintang AS dan China

Sementara itu, Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan bahwa Forum Bisnis Indonesia - China telah menghasilkan kesepakatan kerja sama senilai Rp 204 triliun. Erick bahkan menyebut masih ada potensi kerja sama hingga Rp 455 triliun dengan China.

"Belt and Road Initiative Forum antara Indonesia dan China adalah forum yang positif. Pertumbuhan investasi dari China ke Indonesia jika ditilik dari tahun 2013, kurang lebih berada di angka US$280 juta, tetapi saat ini sudah mencapai angka US$8,6 miliar. Artinya ini signifikan," jelasnya.

Adapun Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan bahwa investasi China di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Investasi tersebut telah mendorong pengembangan industri dan kawasan ekonomi khusus di Tanah Air.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto

Photo :
  • Golkar

Menurutnya, investasi China di Indonesia pada semester I-2023 ini sudah lewat dari US$3,8 miliar. Karenanya, dia menyebut bahwa kerja sama BRI ini akan terus mendorong pengembangan-pengembangan industri maupun kawasan ekonomi, khususnya di wilayah Sumatera Utara, Kalimantan Utara, Sulawesi, dan Bali.

"Kerja sama ini diperlukan oleh Indonesia, terutama terkait dengan pengembangan industri, pengembangan teknologi, inovasi dan pengembangan sumber daya manusia," tuturnya.

Melaly Forum Bisnis Indonesia-China ini, kedua negara telah menandatangani total 31 kesepakatan kerja sama senilai Rp 204 triliun. Kesepakatan tersebut mencakup berbagai bidang, antara lain infrastruktur, energi, manufaktur, serta pariwisata.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya