Trade Expo Indonesia Peluang Besar Eksportir Asia dalam Pasok Pasar Global
- Sherly (Tangerang)
Tangerang - Trade Expo Indonesia (TEI) 2023 resmi dibuka dan digelar di ICE BSD, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu, 18 Oktober 2023.
Kegiatan yang bertujuan untuk mempertemukan para UMKM, hingga ekspotir dengan para buyer berskala internasional ini pun diikuti oleh ratusan pelaku usaha dari seluruh Indonesia.
Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga mengatakan, TEI menghadirkan kesempatan bagi para pelaku bisnis untuk menembus pasar nontradisional seperti Timur Tengah, Asia Selatan, dan Afrika.
"Kegiatan semacam ini untuk memperluas cakupan pasar dan mendorong diversifikasi. Dan tentunya, dapat mengembangkan pelaku bisnis lokal, khususnya UMKM, agar dapat bersaing dan mengambil peran aktif dalam rantai pasok global," katanya.
Pihaknya juga menargetkan transaksi TEI 2023 sebesar US$11 miliar yang mana, target ini lebih tinggi dari target tahun sebelumnya, yakni US$10 miliar.
"Tentu optimis dengan target kita, mengingat momentum dan peluang yang terbentang di depan mata. Selain itu, TEI 2023 juga menjadi ajang penandatanganan 187 MoU dari 32 negara, yang menunjukkan komitmen serius dalam memperkuat kerja sama perdagangan," ujarnya.
Seperti salah satu perusahaan produksi gula aren yang turut serta mengikuti kegiatan Trade Expo Indonesia (TEI) 2023, yakni PT Mitra Aren Internasional. Melalui TEI, pihaknya meluncurkan produk terbaru dengan merek dagang Magoela.
Vice President, Investment and Trade Naufal Arryman mengatakan, secara perdana pihaknya meluncurkan merek dagang demi meningkatkan kualitas penjualan.
"Sebetulnya, gula yang kita produksi ini tetap sama, yakni gula aren. Hanya saja sejak usaha ini berdiri di tahun 2011, kita belum ada merek dagang. Makanya, bersamaan dengan TEI ini, kami luncurkan merek dagang Magoela untuk meningkatkan pasar dagang kami secara internasional," katanya.
Melalui TEI, Naufal menyebutkan, adanya peningkatan kegiatan ekspor yang nantinya akan terjadi. Dimana sebelumnya, pihaknya baru melakukan ekspor ke lima negara.
"Kita harus ekspor ke lima negara, yakni Korea Selatan, Jepang, Dubai, Belanda, dan Amerika dengan nilai massa ekspor tertinggi itu mencapai 400 ton. Dan melalui TEI ini, tentunya bisa lebih luas lagi cankupan negara yang menginginkan produk kami," ujarnya.
Tidak hanya produk gula aren. Namun, pada TEI 2023 turut diikuti oleh perusahaan yang bergerak di bidang jasa, yakni menghubungkan pihak produsen dengan para buyer. Menghadirkan konsep edukasi dan sosialisasi proses pengolahan dan ekspor hasil laut, PT. Thunusea Media Oceana berpartisipasi sebagai salah satu exhibitor dalam kegiatan pameran ini.
"Kegiatan Ini adalah pelaksanaan dari salah satu misi Thunusea, di mana Thunusea memiliki komitmen untuk memperbesar potensi pasar dan dukungan strategis bagi para mitra. Melalui event ini, Thunusea ingin memperkenalkan semua potensi hasil laut, khususnya dari Sulawesi Selatan, kepada masyarakat luas sampai ke International," kata Dwi Indarmani selaku Direktur Utama PT. Thunusea Media Oceana.
Perusahaan yang menggandeng 200 ribu nelayan dengan 3 operator itu melakukan mempercepat penyaluran informasi serta memberikan data-data yang lengkap dan valid kepada para calon pasar dan investor.
"Kita hanya sebagai wadah, penghubung dari nelayan, operator dan buyer. Hal ini, untuk membangun jaringan ekosistem pendukung yang jauh lebih besar lagi bagi para pelaku-pelaku bisnis perikanan," ujarnya.
Sejauh ini, kegiatan ekspor perikanan melalui pihaknya sudah dilakukan ke 8 negara, yakni Singapura, Malaysia, Jedda, Amerika, Cina, Korea, Myanmar dan Tiongkok.
"Kita baru 8 negara, namun dengan TEI ini tentunya kita harap lebih luas lagi. Karena tujuan kita ini bukan dari segi nilai saja, tapi mampu membuka lapangan kerja dari segi perikanan, khususnya kawasan Sulawesi," ungkapnya.