Dapat 1 Juta Ton Beras Impor dari Xi Jinping, Erick Thohir: Stok Beras RI Jadi 2,5 Juta Ton

Menteri BUMN yang juga Menko Marves Ad Interim, Erick Thohir di China
Sumber :
  • Dok. BUMN

Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merangkap Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Ad Interim, Erick Thohir mengklaim, saat ini stok beras Bulog telah bertambah menjadi 2,5 juta ton.

Korsel Kirim Jet Tempur saat 11 Pesawat Militer China dan Rusia Masuki Zona Pertahanan Udaranya

Hal itu diakui Erick sebagai hasil dari komitmen Presiden China, Xi Jinping, yang mengatakan bahwa negaranya bakal menggelontorkan beras sebanyak 1 juta ton kepada Indonesia.

Komitmen itu disampaikan Xi Jinping langsung dalam pertemuan antara Xi, Presiden Jokowi, dan sejumlah pejabat Indonesia lainnya di Beijing, dalam kunjungan kerja guna menghadiri KTT ke-3 Belt and Road Forum yang digelar pada 17-18 Oktober 2023.

Kata Erick Thohir Usai Ranking FIFA Timnas Indonesia Naik

Aktivitas bongkar muat beras impor asal Vietnam di atas kapal Sumber : ANTARA FOTO/Budi Candra Setya

Photo :
  • vstory

"Sejalan dengan permintaan Indonesia, Presiden Xi Jinping berkomitmen memenuhi kebutuhan 1 juta ton beras," kata Erick sebagaimana dikutip dari unggahan di Instagram pribadinya @erickthohir, Rabu, 18 Oktober 2023.

RI Hentikan Impor Garam Tahun Depan, Menko Zulhas: Harus Swasembada

"Di mana 500 ribu beras ton beras dalam waktu segera, sehingga cadangan stok beras Bulog akan meningkat menjadi 2,5 juta ton," ujar Erick.

Selain itu, Erick mengatakan bahwa dalam kapasitasnya mendampingi Presiden RI Joko Widodo pada pertemuan bilateral dengan Presiden Xi Jinping, Indonesia juga mendorong kerja sama peningkatan perdagangan dengan pemerintah China.

Menteri BUMN yang juga Menko Marves Ad Interim, Erick Thohir di China

Photo :
  • Dok. BUMN

"Seperti perluasan akses pasar bagi produk pertanian dan perikanan Indonesia di Tiongkok," ujarnya.

Diketahui, sebelumnya dalam Forum Bisnis Indonesia-China, Erick sempat mengatakan bahwa kedua negara memiliki potensi kerja sama hingga mencapai US$29 miliar. Di mana, sebesar US$13,7 miliarnya sudah termasuk ke dalam sejumlah perjanjian yang telah disepakati, baik oleh para pihak swasta maupun pihak BUMN dari kedua negara.

"Kalau saya lihat tadi ini kerja samanya luar biasa. Tadi disebutkan angkanya US$13,7 miliar, yang di mana itu yang sudah agreement. Tapi potensinya itu masih ada lagi US$29 miliar," kata Erick sebagaimana dikutip dari kanal Youtube Sekretariat Presiden, Selasa, 17 Oktober 2023.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya