Marpolex 2023 Digelar di Pelabuhan Tanjung Priok, Ini Alasannya
- VIVA/Muhamad Solihin
Jakarta – Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, bakal kembali menggelar latihan penanggulangan pencemaran minyak di laut atau Marine Poluttion Exercise (Marpolex), pada tanggal 16-21 Oktober 2023 di wilayah Perairan Pelabuhan Tanjung Priok.
Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai, Jon Kenedi menjelaskan, dipilihnya Jakarta sebagai tempat National Marpolex 2023, bertujuan untuk menguji kesiapan unsur-unsur penanggulangan pencemaran di Jakarta, khususnya di wilayah Pelabuhan Tanjung Priok.
"Serta meningkatkan koordinasi di lapangan bila terjadi insiden musibah di perairan, yang berpotensi mengakibatkan pencemaran, kebakaran, hingga kondisi darurat yang mungkin mengancam nyawa manusia," kata Jon dalam keterangannya, Senin, 16 Oktober 2023.
Dia mengatakan, Tanjung Priok merupakan pelabuhan terpadat dan tersibuk di Indonesia. Lalu lintas yang sangat padat di Teluk Jakarta tentu juga membawa dampak meningkatnya risiko insiden di perairan.
"Risiko insiden di perairan tersebut harus dapat kita tanggulangi secara cepat, tepat dan terkoordinasi dengan baik," ujarnya.
Jon menambahkan, di latihan Marpolex tahun ini tidak hanya menerjunkan personil dan peralatan penanggulangan musibah pelayaran milik Pemerintah. Namun juga melibatkan sektor swasta, dalam hal ini adalah terminal khusus dan terminal untuk kepentingan sendiri, BUMN, hingga perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang penanggulangan pencemaran.
Dia juga menggarisbawahi bahwa latihan Marpolex akan menjadi sarana komunikasi dan koordinasi Tim Nasional, Tim Daerah, dan Tim Lokal, sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2006 tentang Penanggulangan Keadaan Darurat Tumpahan Minyak di Laut.Â
"Konsolidasi dan sinergitas merupakan hal yang sangat penting dan krusial dalam keterpaduan Tim Kesiapsiagaan Musibah Pelayaran," kata Jon.
Lebih lanjut, latihan komunikasi dan table top exercise juga akan dilaksanakan untuk memantapkan alur komunikasi dan koordinasi serta peran dari masing-masing unsur pada saat latihan atau yang sering disebut dengan manuvra di laut.
"Saya berharap simulasi latihan yang akan kita laksanakan pada tanggal 19 Oktober 2023 di wilayah Perairan Pelabuhan Tanjung Priok dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan kita untuk menanggulangi pencemaran akibat tumpahan minyak di laut," ujarnya.