Tensi Geopolitik Dunia Naik, Sri Mulyani Ungkap Posisi Strategis Indonesia

Menteri Keuangan Sri Mulyani rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI
Sumber :
  • Tv Parlemen

Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, Indonesia memiliki posisi yang sangat strategis di tengah tensi global saat ini. Sebab, kini global tengah menghadapi tensi geopolitik antara Rusia-Ukraina hingga Hamas vs Israel. 

Rencana Sri Mulyani Kejar Potensi Pajak Underground Economy

Menurutnya, posisi strategis itu dikarenakan Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam, termasuk mineral yang banyak dibutuhkan di era industri baterai dan kendaraan listrik.

"Di tengah situasi global yang dinamis, Indonesia justru punya posisi sangat strategis. Negara kita kaya akan sumber daya alam termasuk mineral yang banyak dibutuhkan di era pesatnya industri baterai dan kendaraan listrik," kata Sri Mulyani dalam keterangannya dikutip Senin, 16 Oktober 2023.

Presiden Putin dan Pangeran MBS 'Teleponan', Ini yang Dibahas

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Photo :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

Namun, jelas Sri Mulyani, adanya peningkatan tensi geopolitik dalam beberapa waktu terakhir akan menimbulkan situasi ketidakpastian dan memengaruhi proyeksi ekonomi ke depan. 

Sri Mulyani Ungkap PPN Naik Jadi 12 Persen Sesuai UU Mulai 1 Januari 2025

Sri Mulyani mengatakan, untuk itu saat ini Pemerintah fokus melakukan perbaikan dan penguatan fondasi ekonomi di tengah gejolak peningkatan tensi geopolitik.

"Berbagai langkah penguatan fondasi ekonomi terus dilakukan pemerintah di tengah situasi sulit dan penuh ketidakpastian ini," ujarnya. 

Bendahara Negara ini menjelaskan, dalam konteks perdagangan global, Menkeu menyampaikan bahwa pemerintah melakukan kebijakan hilirisasi. Hal tersebut untuk meningkatkan nilai tambah dan memperkuat keseimbangan eksternal Indonesia.

"Saat ini kita fokus memperbaiki dan memperkuat struktur ekonomi salah satunya melalui kebijakan hilirisasi dengan membangun lebih banyak smelter yang akan meningkatkan nilai tambah dan memperkuat keseimbangan eksternal kita," ujarnya.

Menurut dia, upaya memperkuat fundamental ekonomi juga dilakukan Pemerintah melalui penerapan omnibus law dan perbaikan lembaga keuangan, pasar saham, serta inovasi pembukaan bursa karbon.

"Penerapan omnibus law (UU HPP, HKPD, P2SK dsb) ditambah perbaikan di sektor bank, lembaga keuangan non-bank, dana pensiun, pasar saham, termasuk yang terbaru yakni bursa karbon menjadi upaya kita dalam memperkuat fundamental ekonomi Indonesia," tegasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya