Penyaluran Elpiji Subsidi Bocor? Menteri ESDM Tegaskan Tdak Boleh Diperdagangkan Bebas
- VIVA/Mohammad Yudha Prasetya/tangkapan layar
Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif membeberkan masalah penyaluran LPG (Elpiji) 3 kg, dan memastikan akan membereskan mekanisme penyalurannya.
Dia pun membandingkan total jumlah penerima LPG subsidi yang mencapai hingga 60 juta rumah tangga, dengan penerima subsidi pupuk yang sejumlah 16 juta kelompok tani.
Sehingga, dipastikan bahwa jalur distribusi LPG subsidi memang jauh lebih panjang, dibandingkan dengan distribusi pupuk bersubsidi. Karena, penyaluran subsidi pupuk dilakukan melalui 27 ribu penyalur, sementara penyaluran LPG subsidi mencapai 245 ribu penyalur.
Terlebih, Arifin mengatakan bahwa distribusi LPG subsidi ini harus melewati pengecer hingga kios terlebih dahulu, sebelum benar-benar sampai ke tangan konsumen.
"Perlu diingat bahwa barang subsidi itu tidak boleh diperdagangkan bebas, ternyata ada pengecer, ada kios, ya itu," kata Arifin di Kantor Kementrian ESDM, Jakarta, Jumat, 13 Oktober 2023.
Dia juga menjelaskan bahwa konsumsi LPG 12 kg pada tahun 2019 lalu, yang mencapai 900 ribu ton, saat ini sudah turun menjadi 600 ribu ton.
Arifin berpendapat, konsumsi LPG non-subsidi itu harusnya naik di tengah kondisi ekonomi yang sudah mulai menggeliat. Dia juga menyebut bahwa ada 1,5 juta ton LPG yang keluar dari jalur distribusi.
"Mestinya kan naik, ekonomi sudah membaik ini turun. Kemudian ada 1,5 juta ton barang yang keluar dari jalur distribusi sampai ke pengecer," ujar Arifin.
Mengenai apakah distribusi LPG subsidi yang keluar dari jalur itu merupakan suatu kebocoran, Arifin pun tidak menjawabnya secara tegas.
"Ya pikir sendiri," ujarnya.