Konflik Hamas-Israel Tak Bikin Harga Minyak Meroket, Menteri ESDM: Sudah Turun
- Antara/Desca
Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif berharap, konflik Hamas-Israel tidak akan terlalu berpengaruh besar terhadap gejolak harga minyak mentah dunia.
"Jadi (harga) minyaknya kemarin sudah US$86 (per barel) kan. Sempat tembus US$96. Kita berharap (harga minyak) jangan naik sampai US$90 (per barel) lah, di level situ dulu," kata Arifin di Kantor Kementerian ESDM, Jumat, 13 Oktober 2023.
Dia menjelaskan, stabilitas harga minyak dunia menjadi fokus perhatian Pemerintah saat ini. Sebab, jelang tahun politik di 2024 mendatang, pemerintah tidak ingin ada gejolak yang berasal dari sektor bahan bakar minyak (BBM).
"Sehingga kita masih bisa menjaga keberadaan dan keberlangsungan BBM kita di dalam negeri, dalam situasi menjelang pemilu. Agar semuanya tenang dulu," ujar Arifin.
Dia mengaku melihat bahwa dalam beberapa waktu belakangan ini, harga minyak mentah dunia sudah mulai turun dari harga beberapa waktu lalu yang sempat menyentuh angka US$96 per barel.
"Kemarin kan minyak sudah turun karena orang sudah banyak yang nyetok," kata Arifin.
Di sisi lain, koreksi harga minyak mentah dunia beberapa waktu belakangan ini juga terjadi karena ada alternatif energi yang digunakan beberapa negara Eropa, untuk menghadapi musim dingin di akhir tahun 2023.
"Kemudian pemakaian juga kelihatanya melandai, karena ada alternatif lain yang dipakai untuk mengisinya. Contohnya Jerman, Inggris, mereka pakai batu bara lagi untuk bisa mengatasi musim dingin besok," ujarnya.