Rupiah Diprediksi Melemah Lagi, Konflik Israel-Hamas Jadi Penyebab
- VIVA/M Ali Wafa
Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot menguat pada perdagangan Rabu pagi, 11 Oktober 2023. Rupiah menguat sebesar 14 poin atau 0,09 persen ke posisi Rp 15.725 per dolar AS, dibandingkan pada penutupan sebelumnya senilai Rp 15.739 per dolar AS.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau kemarin sore, mematok rupiah di angka Rp 15.708 per dolar AS.
Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra memperkirakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat pada hari ini. Tetapi akan ditutup melemah karena beberapa sentimen yang ada di pasar.
"Dengan naik nya kembali USD IDR ke atas kisaran Rp 15.700 kemarin, ini mengindikasikan bahwa pelemahan masih membayangi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS," kata Ariston kepada VIVA, Rabu, 11 Oktober 2023.
Ariston menuturkan, ekspektasi suku bunga tinggi AS dan ditambah konflik bersenjata Israel-Hamas masih menjadi sentimen pelemah rupiah terhadap dolar AS.
Selain itu jelas Ariston, tadi malam salah satu petinggi Bank Sentral AS, Raphael Bostic dan Neel Kashari memberikan komentar bahwa kenaikan suku bunga acuan AS tidak diperlukan lagi.
"Komentar ini sedikit banyak menurunkan penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya," ujarnya.
Ariston mengatakan, untuk indeks dolar terlihat bergerak turun pada perdagangan kemarin. Pun, tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS juga tidak bertahan turun.
"Oleh karena itu, ada kemungkinan rupiah menguat pagi ini sebelum ditutup melemah hari ini," jelasnya.
Adapun potensi penguatan rupiah terhadap dolar AS ke arah Rp 15.700-Rp 15.680. Sedangkan potensi pelemahan ke kisaran Rp 15.750.