Plt Mentan Arief Sebut Tambahan Impor Beras 1,5 Juta Ton pada 2023 Sulit Tercapai

Proses bongkar beras impor. (ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Jakarta  Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta, agar stok beras ditambah 1,5 juta ton hingga akhir 2023. Namun, Plt Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi mengungkapkan, tambahan impor beras itu sulit untuk tercapai pada 2023.

PT Global Marketing Technology Beri Penghargaan kepada Kanwil Bea Cukai Banten

Adapun tambahan impor 1,5 juta ton itu dilakukan Pemerintah untuk menambah pasokan cadangan beras nasional hingga tahun 2024, sebelum masa panen yang seharusnya terjadi pada Maret-April 2024.

"Kayaknya agak sulit ya (impor beras masuk Desember 2023)," kata Arief di Kementan, Senin, 9 Oktober 2023.

Pemerintah Permudah Prosedur Penyaluran Pupuk Subsidi, Berlaku Januari 2025

Plt Menteri Petanian (Mentan) Arief Prasetyo Adi.

Photo :
  • VIVA/Anisa Aulia

Pemerintah sendiri menargetkan, penugasan impor beras sebanyak 2 juta ton pada tahun ini. Impor beras itu ditargetkan akan tiba paling lambat November 2023.

Dukung Mentan, Menperin Minta Industri Serap Susu Segar Lokal

"Jadi gini 2 juta ton November paling lambat. Kemudian penambahan 1,5 juta ton berapapun yang bisa masuk untuk mem-backup lebih baik," jelasnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap panen semester kedua tahun ini yang dilaksanakan di beberapa daerah dapat menambah pasokan cadangan beras nasional.

"Ini kita senang melihat hasilnya, saya kira ini satu hektar bisa sembilan ton, memang padat sekali saya lihat dan kita harapkan dari panen-panen inilah pasokan beras bisa menambah cadangan kita," ujar Jokowi dalam keterangannya.

Meski demikian, Presiden menilai hasil panen raya tersebut masih belum dapat memenuhi kebutuhan beras nasional. Oleh karenanya, dibutuhkan penambahan stok cadangan beras nasional hingga 1,5 juta ton sampai akhir tahun 2023.

"Tapi memang masih kurang sehingga dari stok yang ada di Bulog saat ini 1,7 juta ton masih menambah lagi, sampai akhir tahun kira-kira 1,5 juta ton," ungkapnya.

Lebih lanjut, Presiden menjelaskan bahwa hal tersebut dikarenakan tingkat produksi beras nasional akan berkurang karena kekeringan yang diakibatkan oleh fenomena El Nino.

"Problem itu (El Nino). Oleh sebab itu, kenapa kita tambah 1,5 juta ton cadangan kita karena El Nino apa pun memberikan pengaruh kepada produksi, memberikan pengaruh kepada hasil panen yang ada," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya