Harga Naik Akibat El Nino, Inflasi Beras Tertinggi Sejak Februari 2018
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
Jakarta – Beras tercatat menjadi biang kerok inflasi pada September 2023 yang sebesar 0,19 persen secara bulanan atau month to month (mtm). Bahkan, inflasi beras pada September 2023 ini menjadi yang tertinggi sejak Februari 2018.
Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, pada September 2023 terjadi inflasi beras sebesar 5,61 persen, dengan andil inflasi bulanan sebesar 0,18 persen.
"Inflasi beras bulan September 2023 secara mtm merupakan yang tertinggi sejak Februari 2018," kata Amalia dalam konferensi pers di kantornya Senin, 2 Oktober 2023.
Amalia menjelaskan, inflasi beras itu disebabkan oleh kenaikan harga beras akibat dari El Nino. Sebab adanya fenomena itu, berdampak kepada penurunan produksi beras.
"Kenaikan harga beras ini tentunya disebabkan berkurangnya pasokan akibat kemarau berkepanjangan, dan juga penurunan produksi karena efek El Nino," jelasnya.
Amalia menuturkan, kenaikan harga beras yang cukup tajam itu terjadi sentra produksi pada nasional. Itu di antaranya di wilayah Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.
"Hal ini juga mengindikasikan terjadinya penurunan pasokan beras akibat penurunan produksi padi di provinsi-provinsi sentra produksi tersebut," jelas dia.
Amalia melanjutkan, untuk harga beras di tingkat penggilingan, grosir, maupun di tingkat pengecer mengalami kenaikan. Untuk di level penggilingan, kenaikan itu karena semakin terbatasnya produksi padi dan supply gabah ke penggilingan padi.
"Secara rinci di tingkat penggilingan, rata-rata harga beras di September tahun ini naik sebesar 10,33 persen dibandingkan dengan bulan Agustus 2023. Sementara itu, jika kita bandingkan dengan bulan September tahun lalu rata-rata harga beras di penggilingan naik sebesar 27,43 persen," terangnya.
"Kenaikan harga beras di tingkat pengecer tahun ini lebih rendah dibandingkan kenaikan harga di tingkat penggilingan dan grosir," ujar dia.