Ekonomi Indonesia Bakal Setara AS dan Jepang 7 Tahun Lagi? Ini Syaratnya!

Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi).
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan, perlunya untuk melakukan investasi Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang pendidikan dan kesehatan. Hal itu sebagai salah satu cara untuk memanfaatkan bonus demografi Indonesia pada 2030, guna mencapai target menjadi negara maju.

AS Blak-blakan Akui Buka Komunikasi dengan Pemberontak HTS di Suriah

Budi mengatakan, untuk mencapai target menjadi negara maju, Produk Domestik Bruto (PDB/GDP) Indonesia harus di atas US$12.500 per kapita. Sedangkan saat ini PDB Indonesia baru sebesar US$4.700 per kapita.

"Kita harus naik ke US$12.500 hampir tiga kali lipat. Dalam sejarah semua bangsa-bangsa di dunia ada satu saat di mana dia memiliki momentum paling besar untuk tembus GDP per kapita negara maju, yaitu pada saat bonus demografi," kata Budi dalam Opening Ceremony The SDGs National Seminar Series Senin, 2 Oktober 2023.

Sekjen Perindo Dukung Target Swasembada Pangan Presiden Prabowo dan Target Ekonomi Tumbuh 8 Persen

Bakrie Center Foundation

Photo :
  • www.bcf.or.id

Budi menjelaskan, bonus demografi di RI sendiri diperkirakan akan mulai terjadi pada 2030 hingga 2035. Dan setelahnya bonus demografi akan menurun, yang mana menunjukkan usia produktif akan lebih sedikit.

Karyawan Smartfren dan XL Axiata yang Gabung ke XLSmart dapat Bonus 2x Lipat

"Akibatnya apa? Momentum untuk masuk menjadi negara maju, momentum untuk melewati GDP per kapita US$12.500 per tahun itu makin kecil. 2030 itu tinggal 7 tahun lagi, kalau dalam 7 tahun ke depan bangsa kita tidak bisa mengangkat GDP per kapita dari negara menengah Indonesia US$4.700 ke US$12.500, kecil kemungkinannya anak-anak kita cucu kita akan bisa hidup di negara maju," jelasnya.

"Kecil kemungkinan anak cucu kita bisa merasakan hidup seperti AS, Inggris, Jepang. Mereka akan hanya bisa merasakan hidup di negara menengah, seperti Argentina dan lainnya atau yang dikenal middle income trap," tambahnya.

Direktur Eksekutif Bakrie Untuk Negeri Anindhita Anestya Bakrie.

Photo :
  • Anisa Aulia/VIVA.

Dengan demikian, Budi berpesan agar masyarakat untuk hidup lebih sehat yang diiringi dengan pendidikan yang berkualitas. "Itu sebabnya saya berterima kasih kepada Bakrie Foundation karena kita perlu orang-orang yang sehat, orang yang pintar. Kalau enggak, enggak mungkin gajinya 12.500 dolar per tahun pasti gajinya 5.000 dolar per tahun," jelasnya.

Budi menekankan, jika Indonesia tidak bisa keluar dari jebakan middle income trap. Hal itu akan menjadi dosa generasi saat ini terhadap generasi berikutnya.

"Jadi mudah-mudahan di Bakrie Foundation saya ucapkan  terima kasih untuk terus melakukan investasi di bidang pendidikan, kesehatan. Untuk membuat manusia-manusia Indonesia, SDM indonesia itu siap di tahun 2030 bisa mendorong bangsa kita negara kita menjadi negara maju," tandasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya