Mendag Zulhas Bongkar Praktik Predatory Pricing, Harga Produk Dijual Setengah Harga

Mendag Zulhas meninjau Pasar Tanah Abang
Sumber :
  • VIVA/Yeni Lestari

Jakarta – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan atau Zulhas membongkar adanya praktik predatory pricing yang dilakukan melalui TikTok. Praktik itu dilakukan dengan menjual produk lebih murah dibandingkan harga grosir.

Bursa Asia Meriah, Kebahagiaan Investor atas Data Inflasi Jepang Jadi Pendorong

Temuan predatory pricing itu diungkap Zulhas saat meninjau pedagang gamis di Blok A Pasar Tanah Abang, kemarin.

"Kamu jual Rp95 ribu, dia Rp50 ribu? Barang yang sama?" tanya Zulhas ke salah satu pedagang gamis, dikutip, Jumat, 29 September 2023.

OJK Pastikan UMKM yang Utangnya Dihapus karena Masuk Kriteria PP 47/2024 Keluar dari Daftar Hitam SLIK

"Barang sama, mungkin kualitasnya berbeda," jawab pedagang itu.

"Itu yang disebut dengan predatory pricing, jadi dia untuk menguasai pasar," ucap Zulhas.

Dukung Kesuksesan UMKM, Putri Otonomi Indonesia Tonjolkan Kearifan Lokal di Tengah Tren Global

Mendag Zulhas meninjau Pasar Tanah Abang

Photo :
  • VIVA/Yeni Lestari

Zulhas menduga, praktek predatory pricing inilah yang akhirnya membuat penjualan UMKM seperti di Pasar Tanah Abang kian merosot. Guna menangani predatory pricing ini, Zulhas mengatakan pihaknya akan segera membuat regulasi sehingga UMKM dapat terselamatkan.

"Karena kalau predatory pricing itu yang kuat, dia bisa jual murah dulu, orang mati, nanti dia naikin lagi harganya. Nah ini yang terjadi, barang Rp95 ribu, yang dijual Rp50 ribu," ungkapnya.

Ilustrasi TikTok.

Photo :
  • Istimewa.

"Pelanggan sudah pindah (ke TikTok), dia ambil untung, (UMKM) orang mati semua. Kita atur, enggak boleh dong begitu. Nanti kita atur, enggak boleh orang itu predatory pricing," jelas Zulhas. 

Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari

Terus Dorong Pelaku UMKM Naik Kelas, BRI Telah Salurkan KUR Rp158,6 Triliun

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp158,60 triliun kepada 3,4 juta debitur hingga akhir Oktober 2024.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024