BI Catat Aliran Modal Asing Masuk RI di Pekan ke-IV September Capai Rp 1,67 triliun

Ilustrasi cadangan devisa, utang luar negeri, modal asing, dan devisa hasil ekspor.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan, aliran modal asing yang masuk atau capital inflow ke dalam negeri pada minggu ke-IV September 2023 sebesar Rp 1,67 triliun.

KPK Ralat, Kasus Korupsi CSR Bank Indonesia Ternyata Belum Ada Tersangka

Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono mengatakan, berdasarkan data transaksi 18 September hingga 21 September 2023, untuk non residen di pasar keuangan domestik tercatat beli neto sebesar Rp 1,67 triliun.

"Terdiri dari jual neto Rp 1,03 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN), beli neto Rp 1,38 triliun di pasar saham dan beli neto Rp 1,32 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI)," kata Erwin dalam keterangannya, Jumat, 22 September 2023.

BI Ensures 12 Percent VAT Has Minimal Impact

Arus modal asing. (Foto ilustrasi).

Photo :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

Erwin menuturkan, premi risiko investasi (Credit Default Swaps/CDS) Indonesia lima tahun per 21 September 2023 tercatat naik menjadi 90,17 basis poin (bps).

Bayar Pakai QRIS Sebentar Lagi Cuman Tempel HP

"Premi CDS Indonesia 5 tahun per 21 September 2023 sebesar 90,17 bps, naik dibandingkan per 15 September 2023 sebesar 78,09 bps," ujarnya.

Erwin menerangkan, selama tahun 2023, berdasarkan data setelmen sampai dengan 21 September 2023 untuk non residen beli neto tercatat sebesar Rp 75,46 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN). Kemudian jual neto Rp 5,05 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp 1,14 triliun di Serkuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

"Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi," katanya.

Mukhamad Misbakhun

Rupiah Melemah Lagi, Misbakhun: Bukan Akibat KPK Geledah BI

Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun, menjelaskan bahwa pelemahan yang terjadi pada Rupiah saa ini murni soal teknikal di pasar. Bukan karena penggeledahan oleh KPK

img_title
VIVA.co.id
19 Desember 2024