Sri Mulyani Waspadai Perlambatan Ekonomi China, Mitra Dagang Terbesar RI

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi China.
Sumber :
  • TheRichest.com

Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mewaspadai, tren melambatnya ekonomi China terhadap perekonomian RI. Sebab, China diketahui merupakan mitra dagang terbesar Indonesia.

Pengeluaran Rp 595 Ribu/Bulan Tidak Masuk Kategori Miskin

Perekonomian Indonesia saat ini masih tercatat solid. Untuk pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2023 tumbuh 5,17 persen. Dengan inflasi secara tahunan atau year on year (yoy) sebesar 3,27 persen.

“Risiko lain yang perlu diwaspadai adalah tren melambatnya perekonomian Tiongkok yang merupakan mitra dagang terbesar Indonesia. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi prospek ekonomi global yang secara tidak langsung akan berdampak pada perekonomian Indonesia,” ujar Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna ke-6 Masa Persidangan I 2023-2024 Kamis, 21 September 2023.

Era Trump 2.0, Mandiri Sebut Indonesia Punya Peluang Investasi

Menkeu Sri Mulyani Indrawati.

Photo :
  • Anisa Aulia/VIVA.

Bendahara Negara mengatakan, gejolak perekonomian global yang harus diwaspadai itu juga terkait tensi geopolitik yang berkepanjangan. Sebab kondisi itu telah menyebabkan terjadinya fragmentasi yang akan mempersempit ruang gerak hubungan antarnegara.

Jadi Pondasi Masa Depan Kreatif Indonesia, IP Bakal Dorong Ekonomi RI

Selain itu, pertumbuhan volume perdagangan dunia tahun 2023 diperkirakan sebesar 2,0 persen atau menurun signifikan jika dibandingkan kondisi tahun 2022 yang tumbuh 5,2 persen.

Sri Mulyani melanjutkan, fluktuasi harga komoditas juga masih memberikan risiko ketidakpastian. Dalam penyampaian Laporan Pelaksanaan APBN Semester I-2023 pada bulan Juli, harga minyak dunia sudah bergerak di kisaran US$70 per barel.

“Namun dalam seminggu terakhir ini harga minyak dunia sudah kembali bertengger di atas US$90 per barel,” ujarnya.

Ketua Dewan Pakar ASPRINDO, Didin S Damanhuri

Kampung Industri Jadi Salah Satu Alternatif Gerakan Ekonomi dari Pedesaan

Pertumbuhan ekonomi 8 persen yang dicanangkan pemerintah, membutuhkan tidak hanya upaya pemerintah di skala nasional tapi juga dari sektor perekonomian setiap wilayah.

img_title
VIVA.co.id
21 Januari 2025