Target Ngutang Pemerintah Baru 28,4 Persen hingga Agustus 2023, Sri Mulyani Beberkan Alasannya
- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, Pemerintah selama periode Januari-Agustus 2023 baru menarik utang sebesar Rp 198 triliun. Jumlah itu baru mencapai 28,4 persen dari target penarikan utang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang sebesar Rp 696,3 triliun.
Sri Mulyani mengatakan, realisasi penarikan utang mengalami penurunan yang signfikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu mencapai Rp 332 triliun.
"Pembiayaan anggaran mengalami penurunan sangat tajam karena pembiayaan utang turun 40 persen yoy (year on year) atau hanya Rp 198 triliun," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTA dikutip Kamis, 21 September 2023.
Sri Mulyani menjelaskan, turunnya penarikan utang tersebut karena beberapa alasan, hal itu diantaranya penerimaan negara per Agustus masih cukup baik. Meskipun pertumbuhannya mengalami pelemahan.
Kemudian realisasi penerimaan negara hingga Agustus mencapai Rp 1.821,9 triliun atau mencapai 74,0 persen dari target APBN tahun anggaran 2023. Serta belanja negara baru mencapai Rp 1.674,7 triliun atau mencapai 54,7 persen dari pagu 2023.
"Penerimaan kita hingga Agustus masih cukup baik, meski tren growth-nya melemah dan belanja tetap sesuai target kita lihat pembiayaan anggaran turun tajam," jelas dia.
Bendahara Negara ini merinci, untuk realisasi pembiayaan utang terdiri dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) neto sebesar Rp 183 triliun atau kontraksi 42,3 persen. Penerbitan SBN juga baru memenuhi 25,7 persen dari target dalam pagu Rp 712,9 triliun.
"Begitu juga pinjaman kita alami penurunan sangat tajam hanya Rp 15 triliun yang kami realisasikan sampai Agustus 2023," kata dia.