Karen Agustiawan Jadi Tersangka KPK, Erick Thohir Singgung Bersih-bersih BUMN

Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan jadi tersangka di KPK
Sumber :
  • VIVA/Yeni Lestari

Jakarta – Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir buka suara setelah mantan Direktur Utama PT Pertamina, Karen Agustiawan ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi dalam pengadaan Liquefied Natural Gas (LNG) oleh Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Rohidin Mersyah Nyamar Pakai Rompi Polantas saat Diamankan, KPK Sebut agar Tak Jadi Sasaran Simpatisan

Menurut dia, perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) memang sejak awal harus ada program bersih-bersih BUMN.

“Saya tentu tidak mau mendiskreditkan siapa pun. Tetapi sejak awal saya bilang bahwa ketika saya dipercaya, diberi amanah oleh Bapak Presiden sebagai pembantu beliau untuk mentransformasi BUMN sejak awal, saya bilang harus ada program bersih-bersih BUMN,” kata Erick di Kompleks Kepresidenan Jakarta pada Rabu, 20 September 2023.

Setoran Dividen BUMN Sudah Capai Target 100 Persen, Ini 10 Perusahaan Penyumbang Terbesar

Menteri BUMN sekaligus Ketua Umum PSSI Erick Thohir

Photo :
  • VIVA/Galih Purnama

Erick mengatkaan program ini tidak hanya secara karakter dengan pondasi AKHLAK, tetapi juga good corporate governance.

Gubernur Bengkulu Ancam Pecat Bawahan Jika Tak Bantu Pemenangan Pilkada 2024

“Kalau kita lihat banyak sekali isu yang terjadi tentu sebelum saya diberikan amanah. Tetapi, kembali yang saya sampaikan namanya perbaikan daripada sistem good corporate governance itu terus harus berlangsung,” ujarnya.

Tentu, Erick menjamin akan menjaga sistem yang lebih transparan dan baik seperti yang dilakukannya dalam memimpin PSSI. Sebab, kata dia, BUMN merupakan badan usaha milik negara.

“Jadi ini kan uang rakyat, makanya saya pastikan BUMN tidak berbisnis dengan rakyat tapi mendukung pertumbuhan ekonomi yang harus kurang lebih 5 persen, tapi jangan menjaga disparitas antara kaya dan miskin,” jelas dia.

Ketua Umum PSSI Erick Thohir

Photo :
  • ANTARA/Hendri Sukma Indrawan

Sekarang ini, kata dia, Pertamina dan PLN ada holding dan subholding di mana bukunya kelihatan karena didorong agar mengedepankan keterbukaan. Jadi, Erick mengatakan bukunya sekarang itu terpisah.

“Itulah kenapa Pertamina sekarang juga banyak perusahaannya untung karena sudah dikeker, enggak bisa tutup-tutupan mana yang namanya penugasan, mana yang namanya bisnis biasa. Nah, ini yang kita jaga dan kembali kita tetap Pertamina dan PLN harus efisiensi, kita terus jaga transparan dan memilih orang yang tepat dalam memimpin,” pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya