Jadi Pusat Peradaban Maritim Dunia, Luhut: Ekonomi RI 2025 Bisa Tumbuh 6 Persen
- Instagram @luhut.pandjaitan
Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengaku optimis bahwa Indonesia sangat berpotensi untuk bisa menjadi pusat peradaban maritim dunia.
"Kita juga ingin Indonesia menjadi pusat peradaban maritim dunia, dan itu sangat dimungkinkan," kata Luhut dalam acara 'Marine Spatial Planning Services Expo', di kawasan Central Park, Jakarta Barat, Selasa, 19 September 2023.
Menurutnya, hal itu merupakan suatu kemungkinan yang sangat bisa terealisasi. Terutama dengan melihat positifnya capaian-capaian pertumbuhan ekonomi nasional saat ini, dan prediksi lonjakannya di tahun 2025-2026 mendatang.
"Kalau hari ini pertumbuhan ekonomi masih bisa kita pegang di angka 5 persenan, tapi dengan kompleksitas ekonomi kita dan dengan hilirisasi industri, kita berharap di tahun 2025/2026 kita akan bisa tumbuh 6 persen dan itu akan terus membaik," ujarnya.
Luhut menekankan, terutama dalam urusan hilirisasi industri, Indonesia memiliki begitu banyak potensi sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan lebih lanjut guna menambah nilainya. Yakni seperti nikel, bauksit, tembaga, timah, kelapa sawit, bahkan hingga rumput laut (seaweed).
Dia bahkan memastikan, pemerintah telah menetapkan upaya pembudidayaan rumput laut sebagai salah satu dari Proyek Strategis Nasional (PSN), yang dipandang sebagai salah satu prioritas program dan pekerjaan oleh Pemerintah.
Karenanya, proses hilirisasi yang bisa dilakukan pada komoditas rumput laut pun nyatanya memiliki berbagai macam kegunaan, yang bisa menambah kontribusinya pada ekonomi nasional serta pada aspek pengurangan emisi karbon.
"Seaweed (rumput laut) ini salah satu yang akan kita buat menjadi Proyek Strategis Nasional, karena juga akan membantu masalah lingkungan dan juga akan memberikan kontribusi (terhadap pengurangan emisi karbon)," kata Luhut.
"Misalnya bisa (sebagai) degradable plastic, pupuk organik, kemudian rumput laut juga bisa sebagai biodiesel, dan banyak sekali yang bisa (dilakukan dengan rumput laut)," ujarnya.