Cara Kemenparekraf 'Jodohkan' Desa Wisata dan Industri

Wisatawan asing membawa sepeda di kawasan wisata Gili Trawangan, Desa Gili Indah, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Senin, 26 November 2018.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

Lombok – Proses pendampingan program Kampanye Sadar Wisata (KSW) 5.0 terus melahirkan sejumlah langkah kolaborasi dengan berbagai pihak termasuk industri pariwisata. Hal itu untuk memastikan keberlanjutan program peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan kualitas pelaku pariwisata dan pengembangan desa wisata yang telah dilakukan.

Salah satunya adalah, sebanyak 7 desa wisata di Lombok mengesahkan nota kesepahaman dengan pelaku industri pariwisata pada Kamis kemarin. Mereka sepakat bekerja sama dalam peningkatan kapasitas SDM pariwisata, pemasaran paket wisata, serta hilirisasi produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) desa wisata.

“Kemitraan itu penting, karena desa wisata adalah pariwisata yang berbasis masyarakat, sehingga membutuhkan pendampingan.  Di sisi lain, industri pariwisata juga tidak bisa mendominasi dengan aspek bisnis karena usaha pariwisata ini adanya di destinasi pariwisata, termasuk di desa wisata,” jelas I Ketut Suabawa, Pendampingan KSW 5.0 yang berasal dari kalangan industri hospitality dan asosiasi, dikutip dari keterangannya, Jumat, 15 September 2023.

Penandatanganan nota kesepahaman ini, ujar Suabawa, akan ditindaklanjuti dengan ruang diskusi agar pihak industri dan desa wisata dapat merumuskan Memorandum of Agreement (MoA) yang bersifat lebih rinci untuk kebutuhan jangka pendek maupun menengah. 

“Adanya keberlanjutan ini yang membedakan Kampanye Sadar Wisata dengan program-program serupa. Kami juga akan terus memonitor pelaksanaannya, serta menjembatani apabila terdapat kendala meskipun program ini sudah selesai,” lanjutnya. Berikut ini daftar desa wisata tersebut.

Sejumlah wisatawan asing duduk di salah satu restoran di Pantai Gili Trawangan, Desa Gili Indah, Tanjung, Lombok Utara, NTB. (Foto ilustrasi)

Photo :
  • ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

1. Desa Wisata Senteluk dengan Holiday Resort Lombok
2. Desa Wisata Jerowaru dengan Ekas Breaks Resort 
3. Desa Wisata Pusuk Lestari dengan Sunset House Lombok
4. Desa Wisata Medana dengan Lombok Golf Kosaido
5. Desa Wisata Buwun Mas dengan Lombok Experience Tour & Travel
6. Desa Wisata Gili Gede Indah dengan Ko Ko Mo Resort
7. Desa Wisata Sekotong Barat dengan Ko Ko Mo Resort

“Paket wisata ini kita susun selama proses pendampingan dan sudah diuji coba oleh narasumber sehingga kualitasnya sudah sesuai standar. Maka hotel dapat merekomendasikan paket ini kepada tamu, sehingga masa tinggal tamu pun jadi lebih lama,” terang Suabawa. 

Sejalan dengan itu, salah satu pelaku pariwisata yang dalam program ini disebut sebagai Local Champion yakni Lukmanul Hakim dari Desa Wisata Jerowaru, Lombok Timur, menyatakan apresiasi tentang bagaimana program Kampanye Sadar Wisata 5.0 ini telah berhasil membantu desa Jerowaru membuat dan mematangkan berbagai paket wisata hingga menjadi nyata dan layak jual. 

“Saya juga berharap informasi paket wisata ini bisa lebih disebarkan juga ke hotel-hotel agar banyak wisatawan berkunjung ke Desa Jerowaru, misalnya ke Bale Mangrove. Sudah terbukti setelah kami menyebarkan brosur di hotel, turis mancanegara mulai datang. Karena itu, kami juga sekarang memerlukan pelatihan untuk pemandu berbahasa asing,” paparnya.

Dampak positif berkembangnya pariwisata pasca program KSW 5.0, jelas Lukman, sudah dirasakan warga. Misalnya para penjual di destinasi wisata per hari bisa mendapatkan penghasilan di atas Rp300 ribu sementara sebelumnya sebagai petani atau nelayan pendapatan per hari sekitar Rp30 ribu. Difasilitasi program KSW 5.0, Desa Jerowaru juga berhasil mencairkan pendanaan sebesar Rp231 juta dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk pengembangan pariwisata. 

“Melihat progress dan potensi yang ada, kami juga telah mendapatkan anggaran dari berbagai kementerian. Ini wujud kolaborasi pentahelix  antara pengelola, badan usaha, pemerintah, antar kementerian,” ujar Lukman.

Sementara itu, Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) Florida Pardosi. mengatakan, Program Pembangunan Pariwisata Terintegrasi dan Berkelanjutan (P3TB) dimana Program Kampanye Sadar Wisata (KSW 5.0) ini ada di dalamnya memang berakhir tahun ini, namun berbagai kolaborasi dilakukan untuk memastikan keberlanjutan dukungan bagi pengembangan desa wisata.

“Untuk menjaga keberlanjutannya, kami mengetuk pintu ke semua korporasi, lembaga internasional, maupun Kementerian dan Lembaga untuk 'jualan' program desa-desa wisata yang terintervensi program ini. Banyak sekali kemungkinannya agar program ini bisa terus berjalan, dengan dukungan lintas sektor dan pentahelix,” tegasnya.

Kepada pelaku pariwisata, Florida menyampaikan ajakan terus semangat mengembangkan pariwisata.“Dari desa juga kami harapkan semangat dan percaya diri yang lebih besar lagi. Karena sudah mendapatkan pembekalan bagaimana melakukan pendekatan pada stakeholder, untuk mendapatkan dukungan baik secara fisik maupun non fisik, termasuk peningkatan SDM,” ujarnya. 

Rektor Baru UI Prof Heri Hermansyah Bakal Naturalisasi Tenaga Akademisi

Desa Wisata Hijau Bilebante, Lombok Tengah

Photo :
  • Istimewa

Deputi Budang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Martini M. Paham telah menggarisbawahi pentingnya sinergitas unsur pentahelix dalam pembangunan sektor pariwisata, termasuk di desa-desa wisata. 

Mengoptimalkan Potensi Manufaktur Indonesia di Tengah Kontraksi PMI

“Untuk memastikan pariwisata mampu secara berkelanjutan memberi manfaat jangka panjang bagi masyarakat;  komitmen, dukungan, dan kolaborasi seluruh komponen pentahelix adalah kunci sukses untuk mencapai tujuan tersebut. Terutama sinergitas antara pemerintah daerah, dinas pariwisata, asosiasi industri, dan badan usaha yang memegang peranan penting mewujudkannya,” ucap Martini.

Prabowo Bertemu Pengusaha Amerika Serikat di Istana
FGD VIVA.co.id, Mengakhiri One Million Trap, Menyongsong Era Rendah Emisi

Ekonom Sebut Pertumbuhan Ekonomi RI Lebih Tinggi dari Negara G20, Tren Penjualan Tetap Naik

Ekonom Senior, Cyrillus Harinowo menyebut, kinerja ekonomi Indonesia pada kuartal III-2024 lebih tinggi dibandingkan negara G20.

img_title
VIVA.co.id
4 Desember 2024