Anindya Bakrie: Indonesia Punya Hak Hakiki Jadi Negara Maju

Anindya Bakrie saat menjadi pembicara dalam forum 'Quitting Coal Turkey: Accelerating the Transition to Clean Energy' Milken Asia Summit 2023 yang digelar Milken Institute di Singapura.
Sumber :
  • Instagram @anindyabakrie

Jakarta – Chief Executive Officer (CEO) dan Presiden Direktur PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), Anindya Bakrie menegaskan, Indonesia memiliki hak untuk menjadi negara maju sembari membantu dunia melakukan dekarbonisasi.

Kadin Chairman Highlights VAT Hike on 12 Percent

Hal itu dikatakannya saat menjadi pembicara dalam forum 'Quitting Coal Turkey: Accelerating the Transition to Clean Energy' Milken Asia Summit 2023 yang digelar Milken Institute di Singapura.

"Bagaimana juga Indonesia punya hak hakiki untuk menjadi negara maju, sembari membantu dunia melakukan dekarbonisasi," kata Anindya seperti dikutip di akun Instagram resminya @anindyabakrie Jumat, 15 September 2023.

Kadin Confident Prabowo-Gibran Can Eradicate Poverty
CEO PT Bakrie & Brothers Tbk Anindya Bakrie.

CEO PT Bakrie & Brothers Tbk Anindya Bakrie.

Photo :
  • Istimewa.

Anindya mengatakan, dalam forum itu dia mengatakan bahwa Indonesia harus tetap berupaya membuat perekonomian lebih baik dan masyarakat lebih sejahtera. Itu sembari Indonesia dalam rangka memperhatikan lingkungan hidup dan sustainability.

Ketum Kadin Anindya Bakrie Buka Suara soal PPN 12 Persen, Soroti Daya Beli

"Misalnya bagaimana saat memproses material peting di bawah tanah seperti bauksit, tembaga, nikel dll. Dengan memanfaatkan renewable energy yang potensinya banyak di Indonesia," jelasnya.

"Misalnya tenaga surya (solar), bayu (wind), geothermal, air (hydro). Semua itu dimanfaatkan untuk diproses dalam pembangunan ekosistem kendaraan listrik (EV)," tambahnya.

Negara Maju Penting untuk Menekan Emisi Karbon Lebih Banyak

Anin melanjutkan, pengalaman Indonesia sebagai tuan rumah G20 dan ASEAN juga juga harus diperhitungkan. Menurutnya, penting bagi negara maju untuk menekan lebih banyak emisi.

"Penting juga negara maju yang lebih banyak emisi karbon per kapita melakukan dekarbonisasi (justru lebih banyak) dari negara yang sedang berkembang. Saya yakin bahwa Indonesia adalah titik awal yang ideal untuk transformasi ini, tetapi kami juga menyadari pentingnya berpikir secara global," ujarnya.

Menurut Anin, pendekatan itu sejalan dengan visinya untuk memberikan kontribusi besar terhadap upaya lebih luas dalam melawan perubahan iklim dan memajukan energi bersih.

"Tetapi tidak melupakan perkembangan ekonomi inklusif yang mensejahterakan masyarakat Indonesia," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya