RI Mau Jadi Negara Maju, Sri Mulyani Ungkap Ciri-cirinya: Korupsi Tidak Jadi Menu Utama

Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi).
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membeberkan ciri-ciri suatu negara yang mampu menjadi kelompok negara berpenghasilan tinggi, sekaligus bisa lepas dari middle income trap atau perangkap negara berpendapatan menengah.

Harvey Moeis Minta Hakim Kembalikan Aset Sandra Dewi yang Disita Kasus Korupsi Timah

Bendahara Negara ini mengatakan, untuk lepas dari jebakan middle income trap suatu negara harus mampu membangun daya saing dan produktivitas di pasar dunia, serta menekan tingkat korupsi.

"Ciri dari negara-negara yang mampu escape dari middle income trap adalah mereka pasti bisa membangun daya saing dan produktivitas negara tersebut. Itu artinya mereka bisa berproduksi, bisa menjual ke pasar dunia," kata Sri Mulyani dalam keterangan Kamis, 14 September 2023.

Prabowo Mau Maafkan Koruptor jika Kembalikan Uang Negara, Yusril Beri Penjelasan Hukumnya

Menkeu Sri Mulyani saat rapat dengan Komisi XI DPR.

Photo :
  • YouTube DPR RI

Menurutnya, produktivitas dan daya saing tersebut terwujud dalam transaksi ekspor dan impor baik jasa maupun barang.

KPK Didesak Periksa Bupati Banggai Amiruddin Tamoreka usai Diduga Korupsi Dana Bansos

"Sehingga, daya tarik untuk bisa keluar dari middle income trap tidak hanya berasal dari ekonomi domestik tetapi juga memanfaatkan ekonomi global," ujarnya.

Ia melanjutkan, ciri lain dari negara maju yaitu bisa menekan korupsi sehingga tidak menjadi faktor erosi yang melumpuhkan negara tersebut.

"Negara yang berhasil adalah yang mampu menekan tingkat korupsi dan kegiatan ilegal pada level yang dia tidak menjadi menu utama," terangnya.

Sri Mulyani Rapat Kerja Dengan Komisi III DPR RI

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Sri Mulyani menuturkan, tidak semua negara di dalam sejarah dunia mampu untuk terus menjadi negara maju. Dari total sekitar 197 negara di dunia, mayoritas berada dalam kelompok negara berpenghasilan rendah atau menengah.

"Hanya sedikit di dalam studi Bank Dunia di mana saya waktu itu menjadi managing director operasi tidak lebih dari mungkin 20 negara atau bahkan lebih kecil, 15 negara yang bisa terlepas dari middle-income trap menjadi high-income country," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya