Jokowi Heran Industri Mebel Indonesia Sempat Merajai Dunia Kini Kalah dari Vietnam dan Malaysia
- Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden
Tangerang - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) untuk melakukan pembenahan, karena industri mebel Indonesia kalah bersaing dengan Vietnam dan Malaysia. Padahal, kata dia, Indonesia memiliki modal sumber daya alam dan sumber daya manusia serta keragaman seni budaya yang besar.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat menghadiri sekaligus meresmikan pembukaan Pameran Indonesian Furniture Industry and Handicraft Association (IFFINA) Tahun 2023, di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Banten pada Kamis, 14 September 2023.
“Kita patut bersyukur, Indonesia memiliki keunggulan baik dari sisi bahan baku, dari sisi sumber daya manusia dan juga kekayaan seni budaya kita. Inilah modalitas utama kita di bidang industri mebel, sehingga saya yakin jika digarap secara serius industri ini akan menjadi unggulan kita,” kata Jokowi.
Jokowi heran peringkat industri mebel Indonesia saat ini ada di posisi 17. Padahal, kata dia, furnitur Indonesia sempat menguasai atau merajai pasar dunia era tahun 1990. Saat ini, Jokowi menyebut Indonesia hanya mampu berkontribusi di industri permebelan sebesar US$2,8 miliar tahun 2022. Padahal, potensi pasar mebel di dunia sebesar US$766 miliar.
“Artinya, masih sangat kecil sekali. Kita untuk Indonesia ini ranking 17, di bawah Vietnam yang ranking ke-2, di bawah Malaysia yang ranking 12. Padahal, kita sumber dayanya, bahan baku, SDM kita sebetulnya sangat siap. Saya ingat tahun 90-an, kalau kita pameran di luar Jerman, Italia maupun Perancis itu kelihatan merajai gitu. Sekarang kok bisa nomor 17?,” jelas dia.
“Ada sesuatu yang memang harus dibenahi,” sambung Jokowi.
Sepertinya, kata Jokowi, Indonesia bidang industri permebelan ini tidak mau berpartner dengan negara lain. Harusnya, lanjut dia, negara itu saling terbuka dan bekerja sama dengan industri atau perusahaan-perusahaan mebel dari luar.
“Entah dari Eropa, entah dari Amerika, entah dari China. Kita harus terbuka, jangan dimiliki sendirilah perusahaan itu. Terbuka dan mau berpartner,” ucapnya.
Jokowi juga mengatakan, pemerintah terus mendorong agar pasar di dalam negeri tidak dikuasai produk-produk mebel dari luar. Karena, kata dia, kalau digabung belanja APBN maupun BUMN itu tahun 2023 sudah mencapai belanja Rp 1.236 triliun. Memang, belanja ini bukan hanya mebel saja.
“Oleh sebab itu, segera masukkan semua produksi mebel kita ke e-katalog agar memudahkan. Artinya, memang bolanya dari bapak dan ibu semuanya. Mau membuka diri untuk berpartner dan mau mengambil pasar di dalam negeri 100 persen, mestinya diambil oleh Asmindo,” tutupnya.