Anindya Bakrie Tegaskan Pengurangan Emisi Karbon ASEAN Tidak Akan Berhasil Tanpa Indonesia

CEO PT Bakrie & Brothers Tbk Anindya Bakrie.
Sumber :
  • Istimewa.

Singapura – Direktur Utama dan CEO PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), Anindya N. Bakrie, menjadi salah satu pembicara dalam forum 'Guitting Coal Turkey: Accelerating the Transition to Clean Energy' yang digelar di Singapura.

8 Rekomendasi IAGL–ITB untuk Kemandirian Energi, Dany Amrul Dorong Peran Penting Kampus

Dalam upaya mempercepat transisi energi dan elektrifikasi di indonesia dan ASEAN, Anindya menegaskan bahwa pihaknya memiliki cita-cita besar. Terutama karena menyadari posisi yang menguntungkan berada di Indonesia, sebagai sebuah negara yang memainkan peran penting dalam transisi energi dan pencegahan perubahan iklim.

"Kami yakin bahwa upaya untuk mengurangi emisi karbon tidak akan berhasil tanpa keterlibatan Indonesia," kata Anindya ddi Singapura, dikutip Rabu, 13 September 2023.

Tameng Ubah Desa di Malang Ini Jadi Pusat Hortikultura Modern

Dengan pandangan ini, Anindya pun menegaskan komitmen investasi untuk elektrifikasi dan energi terbarukan. Terlebih, kenaikan harga komoditas memungkinkan BNBR untuk memanfaatkan sumber daya ini dalam berbagai aspek.

CEO PT Bakrie & Brothers Tbk Anindya Bakrie.

CEO PT Bakrie & Brothers Tbk Anindya Bakrie.

Photo :
  • Istimewa.
Kadin Indonesia Bakal Gelar Rapimnas Akhir Pekan Ini, Sinergikan Program Presiden Prabowo

"Sebagai sebuah kesatuan, kami sepenuhnya berdedikasi untuk meningkatkan peralihan kami ke arah elektrifikasi dan energi terbarukan. Kami yakin bahwa Indonesia adalah titik awal yang ideal untuk transformasi ini, tetapi kami juga menyadari pentingnya berpikir secara global," ujarnya.

Anindya menambahkan, pendekatan ini sejalan dengan visi BNBR untuk memberikan kontribusi besar terhadap upaya lebih luas, dalam melawan perubahan iklim dan memajukan energi bersih baik secara lokal maupun secara global. Apalagi, Indonesia memiliki posisi yang baik karena di bawah tanahnya terdapat semua bahan penting seperti nikel, tembaga, seng, dan timah. Sementara di atas tanah Indonesia dapat memprosesnya menggunakan tenaga surya, angin, serta panas bumi atau hidro.

Menghadapi masa depan, Indonesia siap menjadi pemain penting bukan hanya di wilayah timur, tetapi juga dalam konteks barat. Hal ini sangat relevan mengingat gangguan rantai pasokan yang dialami selama era COVID-19.

Anindya Bakrie dan putrinya bersama Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgiva

Photo :
  • Dok Anindya Bakrie

Indonesia juga bertujuan untuk mengambil peran proaktif dalam memastikan kontribusinya terhadap narasi utama tentang pengurangan ernisi karbon, menguatkan komitmen pada praktik-praktik berkelanjutan, dan upaya global untuk melawan perubahan iklim 

"Saya percaya peralihan ini bisa terjadi dengan cepat. Misalnya, kami mendirikan konsorsium baru tahun lalu, pada Desember 2022. Konsorsium ini fokus pada penyediaan bahan baterai ke pasar-pasar di wilayah barat, dengan menggunakan praktik-praktik ramah lingkungan yang sejalan dengan prinsip-prinsip Environmental, Social, dan Governance (ESG)," kata Anindya.

"Respon dari pasar-pasar di wilayah barat sangat positif. Indonesia memiliki posisi yang sangat baik dalam konteks ini. Tidak hanya dapat membantu stabilisasi rantai pasokan, tetapi juga memiliki potensi untuk meningkatkan kesejahteraan penduduknya melalur revolusi industri hijau. Upaya ini bisa menjadi contoh bagaimana pendekatan yang harmonis dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya