Bea Cukai Jatim 'Kencangkan' Aspek Pengawasan, Komoditas Ini Jadi Pemicunya

Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Jatim I, Untung Basuki.
Sumber :
  • M Yudha P / VIVA.co.id.

Surabaya – Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Jatim I, Untung Basuki mengatakan, dalam melakukan tugas di sisi pelayanan urusan kepabeanan, aspek pengawasan merupakan salah satu faktor utama yang terus berupaya dikedepankan oleh pihaknya.

Jaga Kondusifitas Selat Malaka, Bea Cukai dan Kastam Malaysia Gelar Operasi Patkor Kastima 2024

Hal itu mengingat bahwa Jawa Timur merupakan daerah penghasil tembakau dan produk-produk hasil tembakau terbesar di Indonesia, sehingga pengawasan kepabeanan merupakan hal yang sangat penting untuk terus dilakukan.

Karenanya, Untung pun menegaskan bahwa pengelolaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil tembakau (DBH CHT) yang ada di wilayah Jawa Timur, telah menjadi salah satu tugas dan fokus utama yang harus terus dimonitor dan diawasi oleh pihaknya.

Pemusnahan 400 Gram Sabu dan 210 Butir Ekstasi Hasil Penindakan Bea Cukai dan Polri di Karimun

"Provinsi Jawa Timur menjadi provinsi penghasil tembakau terbesar di Indonesia, sehingga otomatis Dana Bagi Hasil Cukai hasil tembakau (DBH CHT)-nya juga menjadi yang paling besar di Indonesia," kata Untung di kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean Tanjung Perak, Surabaya, Selasa, 12 September 2023.

Panen tembakau petani Indonesia. (ilustrasi)

Photo :
  • ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Bea Cukai Belawan Pastikan Keamanan dan Kelancaran Logistik di Penutupan Aquabike Jetski World Championship 2024

Dia menambahkan, meskipun ada daerah lainnya di Tanah Air yang juga menjadi daerah penghasil tembakau, seperti misalnya Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan (Soppeng), namun Jawa Timur masih menempati posisi teratas sebagai penghasil tembakau terbesar di Tanah Air.

Sehingga, aspek pengawasan pun menjadi salah satu fokus utama Ditjen Bea Cukai Jatim, guna mengakomodir pengelolaan penerimaan cukai yang salah satu kontribusi terbesarnya berasal dari komoditas tembakau tersebut.

"Karena Jawa Timur dan sebagian Jawa Tengah adalah daerah produksi hasil tembakau terbesar di Indonesia, maka dari sisi penerimaan cukainya pun juga begitu besar," ujarnya.

Selain itu, lanjut Untung, aspek lain yang juga menjadi tugas utama di sisi pengawasan bagi pihaknya, adalah karena adanya sejumlah titik penerimaan cukai lainnya di wilayah Jawa Timur. Misalnya seperti Pelabuhan Tanjung Perak, Bandara Juanda, dan Bandara Internasional Dhoho di Kediri.

"Karenanya, pengawasan akan tetap kita lakukan bersama-sama, terutama dari sisi pelabuhan yakni di Pelabuhan Tanjung Perak, sebagai pelabuhan terbesar setelah Tanjung Priok," kata Untung.

"Di sisi lain, Bandara Juanda juga sudah beroperasi penuh setelah Pandemi COVID-19, dan ke depannya yang kita harapkan juga segera beroperasi adalah Bandara Dhoho di Kediri, yang sudah tinggal diresmikan," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya