Untung Rugi Indonesia Gabung BRICS

Presiden Jokowi hadiri KTT BRICS ke-15 di Johannesburg, Republik Afrika Selatan
Sumber :
  • Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden

Labuan Bajo – Kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro membeberkan untung dan rugi jika Indonesia masuk ke dalam anggota BRICS. Beredar kabar bahwa Indonesia akan masuk ke dalam keanggotaan BRICS.

PPN 12% Cuma Buat Barang Mewah, Apindo: Ruang bagi Dunia Usaha untuk Dorong Ekonomi

Andry menuturkan, dari sisi keuntungan jika Indonesia bergabung ke dalam keanggotaan itu maka akan ada kerja sama lewat perdagangan berupa Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) atau trade agreement.

"Kalau bergabung dan menjalin kerja sama baik bentuknya CEPA atau trade aggreement otomatis apakah market aksesnya makin besar atau tidak, kalau makin besar dibandingkan dengan G7 maka akan lebih besar lagi akses market-nya besar," kata Andry di Hotel Ayana, Labuan Bajo dikutip Senin, 11 September 2023.

Misteri 'Anggota' dalam Penembakan di Res Area Tol Tangerang-Merak, Tak Perlu Buru-buru Beli Token Listrik

KTT BRICS ke-15 di Johannesburg, Republik Afrika Selatan

Photo :
  • Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden

Sedangkan untuk kerugian jika Indonesia bergabung dalam keanggotaan itu. Indonesia harus mewaspadai karena BRICS adalah negara yang secara geopolitik tidak menguntungkan karena ada Rusia di dalamnya.

MK Hapus Presidential Threshold 20 Persen, Said Iqbal: Buruh Pabrik Bisa Calonkan Presiden Tanpa Harus Berkoalisi

"Kita juga harus balancing dengan Amerika Serikat, jadi masih fluid (cair) apakah akan dibawa ke geopolitiknya seperti apa, Indonesia juga sudah jelas kebijakan untuk internasionalnya seperti apa," ujarnya.

Adapun BRICS terdiri dari negara Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Bahkan, BRICS telah resmi menambah enam negara anggota baru yaitu Arab Saudi, Iran, Ethiopia, Mesir, Argentina, dan Uni Emirat Arab.

KTT BRICS ke-15 di Johannesburg, Republik Afrika Selatan

Photo :
  • Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden

Presiden Jokowi sendiri menyatakan bahwa Pemerintah masih akan mengkaji serta mempertimbangkan menjadi anggota BRICS.

“Kita ingin mengkaji terlebih dahulu, mengkalkulasi terlebih dahulu, kita tidak ingin tergesa-gesa,” ucap Presiden.

Menurut Presiden Jokowi, meskipun demikian hubungan Indonesia dengan negara-negara anggota BRICS saat ini sudah dinilai sangat baik khususnya dalam bidang ekonomi.

“Hubungan kita dengan kelima anggota BRICS juga sangat baik dan terutama di bidang ekonomi,” ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya