BI Ungkap Penyebab Rupiah Melemah Akhir-akhir Ini

Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI) Erwindo Kolopaking (tengah)
Sumber :
  • VIVA/Anisa Aulia

Labuan Bajo – Bank Indonesia (BI) mengungkapkan penyebab nilai tukar rupiah yang melemah beberapa waktu belakangan ini, khususnya yang tercatat per 31 Agustus 2023. Dijelaskan bahwa peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global adalah penyebabnya. 

Dibuka Menguat, Rupiah Berpotensi Melemah Imbas Ketegangan Rusia-Ukraina

Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI) Erwindo Kolopaking mengatakan, nilai tukar rupiah per 31 Agustus 2023 melemah sebesar 0,98 persen dibandingkan akhir Juli 2023. 

"Peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global, menyebabkan nilai tukar rupiah pada akhir Agustus 2023 melemah secara point to point," kata Erwindo di Hotel Ayana, Labuan Bajo, Sabtu, 9 September 2023. 

Bank Indonesia Ungkap 7.500 Rekening Bank yang Terkait Judi Online Telah Dibekukan

Pekerja menunjukkan uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta

Photo :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Namun, jika secara year to date (ytd), lanjut dia, nilai tukar rupiah tetap menguat atau dibandingkan dengan akhir 2022. Dalam hal ini penguatan rupiah secara ytd sebesar 2,22 persen. 

Bagaimana Ketidakpastian Geopolitik Mempengaruhi Kebijakan Suku Bunga Indonesia? Pahami Disini!

Sementara, bila dibandingkan dengan penguatan nilai tukar negara lain seperti India, rupiah masih tercatat lebih kuat, sebab rupe India menguat sebesar 0,06 persen ytd. Sedangkan Thailand mengalami penguatan nilai tukar sebesar 1,06 persen. 

Erwindo menegaskan, Bank Indonesia dalam hal ini akan tetap menjaga pergerakan nilai tukar rupiah. Terlebih, rupiah diyakini akan tetap stabil. 

"Seiring dengan persepsi positif investor terhadap prospek ekonomi Indonesia, inflasi yang rendah, dan imbal hasil aset keuangan domestik yang menarik," imbuhnya.

Ilustrasi uang rupiah

Bank Indonesia Catat Uang Beredar di Oktober 2024 Capai Rp 9.078,6 Triliun

Bank Indonesia (BI) mencatat, likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Oktober 2024 sebesar Rp 9.078,6 triliun.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024