Asumsi ICP 2024 Diubah, Anggaran Subsidi BBM dan LPG 3 Kg 2024 Naik Rp 3,2 Triliun
- Dok. Pertamina Patra Niaga.
Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, anggaran subsidi energi pada tahun 2024 akan naik Rp 3,2 triliun. Hal itu disebabkan oleh perubahan asumsi Indonesian Crude Price (ICP), yang turut mengalami kenaikan akibat keputusan Arab Saudi dan Rusia untuk menahan produksi minyaknya.
Sri Mulyani mengatakan, berdasarkan kesepakatan panja, untuk Jenis BBM Tertentu (JBT) dan LPG (elpiji) 3 kilogram (kg) mengalami peningkatan dari Rp 110 triliun ke Rp 113,3 triliun, atau naik Rp 3,2 triliun.
"Terutama dari subsidi jenis BBM tertentu naik Rp 100 miliar dari Rp 25,7 triliun ke Rp 25,8 triliun. Dan subsidi LPG 3 kg yaitu naik Rp 84,3 triliun ke Rp 87,5 triliun atau naik Rp 3,1 triliun," kata Sri Mulyani dalam rapat kerja bersama Banggar Kamis, 7 September 2023.
Bendahara negara ini menegaskan, untuk subsidi listrik berdasarkan hasil rapat telah diputuskan untuk tidak mengalami perubahan, dari angka yang ditetapkan sebesar Rp 75,8 triliun.
"Jadi total subsidi energi naik dari Rp 185,9 triliun ke Rp 189,1 triliun, naik Rp 3,2 triliun," jelasnya.
Dia menjelaskan, kenaikan anggaran subsidi itu disebabkan oleh perhitungan asumsi ICP yang naik US$2 per barel dari, US$80 per barel menjadi US$82 per barel.
Sedangkan untuk nilai tukar rupiah tercatat masih sama di angka Rp 15.000. Dalam hal ini volume BBM untuk JBT tetap sama sebesar 19,58 juta kiloliter.
"LPG 3 kg tetap di 8,03 metrik ton, dan subsidi solar tetap Rp 1.000 per liter," imbuhnya.