Wamen BUMN Rosan Roeslani Ungkap Proyek Kendaraan Listrik jadi Primadona di AIPF 2023

Wakil Menteri BUMN, Rosan P Roeslani.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta – Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rosan Perkasa Roeslani, mengatakan pembicaraan pada bisnis matching ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF) 2023 terdiri dari beberapa sektor. Salah satunya mengenai ekosistem Electric Vehicle (EV) yang menjadi primadona. 

Sukseskan Implementasi Asta Cita, Kementerian PU Berkomitmen Lanjutkan Pembangunan Infrastruktur

Rosan mengatakan, untuk sektor-sektor yang dilakukan pembahasan diantaranya renewable energi, pengembangan green hydrogen, green amonia, kilang alumina, rantai pasok baterai, infrastruktur jalan tol, dan pelabuhan.

"Ada 5 proyek yang melibatkan energi, minyak, dan gas, kemudian ada 9 proyek yang melibatkan jalan tol, ada 5 proyek yang melibatkan pelabuhan, ada 6 proyek yang melibatkan bidang kesehatan, 3 proyek di bidang fertilizer, 10 proyek di bidang infrastruktur, 9 proyek di turisme, dan 3 proyek di ekosistem dan rantai pasok kendaraan listrik (EV ecosystem and value chains)," kata Rosan dalam konferensi pers Rabu, 6 September 2023. 

Komitmen Bangun Pulau Sebesi, Egi-Syaiful Fokus 3 Bidang Ini

Rosan menyatakan, meskipun EV eco system and value chains hanya ada tiga proyek. Namun, proyek itu dijelaskannya menjadi primadona oleh para peserta. 

“Walaupun di EV ekosistem dan value change tiga proyek, tapi ternyata minatnya sangat-sangat tinggi. Kebetulan saya ke sana juga dan dilaporkan juga bahwa bahkan yang datang kapasitas tidak mencukupi lebih dari 45 atau 50 orang,” ujarnya. 

Ngecas Mobil Listrik Bayarnya Bisa Pakai Livin by Mandiri

Lebih lanjut, dalam AIPF 2023 ini sudah terkumpul sebanyak 185 investor internasional dan domestik, yang akan berkerjasama dalam proyek-proyek tersebut. Diantaranya, ACWA Power dari Saudi Arabia, électricité de France (EDF Group) dari Prancis, dan Korea Electric Power Corporation.

Kemudian, IGNIS Energy Holdings asal Spanyol, China Railway Coorporation, China State Construction Engineering Corporation, Siemens asal German, dan JETRO dari Jepang, British Columbia Kanada, dan perusahaan asal Inggris.

“Dari indonesia sendiri, ada Astra, Amman Mineral Tbk, dan Dian swastika Sentosa. Dari perbankan international ada Standard Chartered, Sumitomo Indonesia, Commerce Bank dan juga Multilateral Development Bank,” jelasnya.

Selain itu, terdapat bisnis matching dari Bappenas dalam percepatan investasi di jalan tol seperti jalan tol di Demak, Tuban, Gersik, Tasikmalaya, Ciamis, dan juga proyek air PAM Jati Luhur.

“Dan kembali lagi diikuti oleh beberapa negara ASEAN Brunei, Myanmar, Thailand, Malaysia dan Filipina juga ikut mempresentasikan potensial proyek terutama di sektor infrastruktur atau airport dan telekomunikasi,” imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya