Kejar Target Produksi di 2030, Sektor Hulu Migas Butuh Investasi Rp 285,6 Triliun

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto.
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya.

Jakarta – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan investasi hulu migas sebesar US$186,7 miliar atau sekitar Rp 285,6 triliun (asumsi kurs Rp 15.300 per U$D) untuk mencapai target produksi minyak sebesar 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas bumi sebesar 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) di tahun 2030.

Prabowo Percepat Target Swasembada Pangan Jadi 2027, Zulhas Ungkap Strateginya

Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto mengatakan, saat ini sektor hulu migas terus berupaya meningkatkan produksi migas nasional, guna memenuhi kebutuhan domestik yang semakin meningkat seiring pertumbuhan ekonomi nasional.

"Pada tahun 2050, volume konsumsi minyak diperkirakan akan naik 139 persen, sementara volume konsumsi gas juga diprediksi naik 298 persen," kata Dwi dalam keterangannya, Rabu, 6 September 2023.

Inovasi untuk Dongkrak Produksi

Wilayah Kerja (WK) Migas Blok Pangkah. (ilustrasi produksi atau hulu migas)

Photo :
  • PGN/Pertamina

Dia menambahkan, dukungan investasi juga diperlukan, agar kegiatan eksplorasi dan pengembangan lapangan migas bisa dilakukan secara masif. Iklim investasi di sektor hulu migas juga bakal terus diperbaiki, melalui pemberian insentif dan perubahan kebijakan fiskal.

Ketersediaan Lahan dan Infrastruktur, Kupang Siap Terima Investor

"Daya tarik investasi di sektor hulu migas di Indonesia sebenarnya sudah membaik, namun masih ada hal-hal yang harus terus diperbaiki," ujarnya.

Dwi memastikan, berbagai upaya yang dilakukan untuk memperbaiki iklim investasi hulu migas pun sudah mulai menunjukkan dampak positif. Di mana, sejak tahun 2021 investasi di hulu migas terpantau terus mengalami kenaikan.

"Di tahun 2022, investasi di hulu migas mencapai US$12,3 miliar atau naik 13 persen dibanding tahun sebelumnya, dan 5 persen lebih tinggi dibanding pertumbuhan investasi global," kata Dwi.

Sementara di tahun ini, investasi hulu migas ditargetkan mencapai US$15,5 miliar, atau naik 26 persen dibanding tahun lalu. Target tersebut lebih tinggi dibanding pertumbuhan investasi global yang sebesar 6,5 persen, maupun Rencana Jangka Panjang atau Long Term Plan (LTP) SKK Migas yang sebelumnya mematok target sebesar US$13 miliar. 

"SKK Migas juga terus berupaya meningkatkan produksi migas nasional, khususnya gas bumi yang memainkan peranan penting sebagai sumber energi primer selama masa transisi menuju penggunaan energi bersih melalui pencapaian target Net Zero Emission (NZE) pada 2030," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya