Kereta Cepat Belum Ada Izin Operasi, Menhub Budi Pastikan Aman Dijajal PM China

Menhub Budi Karya Sumadi.
Sumber :
  • Dokumentasi Kemenhub.

Jakarta – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan, Kereta Cepat Jakarta-Bandung aman untuk dijajal oleh Perdana Menteri (PM) China, Li Qiang bersama Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. Pasalnya, sertifikat izin operasional kereta cepat itu belum ada. 

Viral BMW X5 Terbelah Dua usai Dihantam Kereta, Pengemudi Selamat

Budi mengatakan, uji coba itu dilakukan justru untuk mengeluarkan sertifikat izin operasional. Namun, menurut dia secara prinsip Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah ada di atas ekspektasi. 

"Justru uji coba dipakai untuk mengeluarkan sertifikat, memang belum ada izin operasi tapi secara prinsip kami melihat kereta ini excellent bahkan di atas ekspektasi kita. (Kereta Cepat) Aman, aman (dipakai PM China)," kata Budi Hotel Mulia, Jakarta.

Zulhas Umumkan 3 Menteri Prabowo Gabung PAN: Menteri KKP Waketum, Mendag-Menhub Ketua DPP

Menhub Budi Karya Sumadi Diperiksa KPK

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Sebelumnya diberitakan Wakil Menteri BUMN Republik Indonesia II Rosan Perkasa Roeslani mengungkapkan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan bersama dengan Perdana Menteri China Li Qiang bakal menjajal Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Rabu, 6 September 2023.

Impor Ilegal Dituding Jadi Biang Kerok PHK Ratusan Ribu Buruh Tekstil, Wamenaker Buka Suara

Adapun Luhut menyatakan uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung bersama PM Li Qiang yang mewakili pemerintah China ini, merupakan pembuktian dari keberhasilan kerja sama yang dijalin oleh kedua belah pihak dalam megaproyek tersebut.

Kereta Cepat Jakarta Bandung.

Photo :
  • Dok. KCIC

"Ini juga bukti nyata kerja sama berkualitas tinggi yang modern, antara kedua negara," ujar Luhut.

Menko Luhut juga meyakini, kedatangan Li Qiang ke Indonesia ini akan mampu menarik lebih banyak lagi kerja sama ekonomi, perdagangan, dan investasi dari China ke Indonesia, dan sebaliknya pun turut mendorong investor Indonesia untuk berinvestasi ke China.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya