PT PP Buka-bukaan Kabar Terbaru Merger BUMN Karya
- Dokumentasi PT PP.
Jakarta – Sekretaris Perusahaan PT PP (Persero) Tbk, Bakhtiyar Efendi mengungkap kabar terbaru aksi merger BUMN Karya. Ia mengatakan, wacana merger antara BUMN Karya saat ini masih menunggu arahan lebih lanjut dari Kementerian BUMN. Wacana merger BUMN Karya itu diakuinya telah dirapatkan. Namun hingga kini masih terus digodok, guna menemukan beberapa opsi terbaiknya.
"Beberapa kali sudah dirapatkan, dan beberapa opsi yang ada belum bisa jadi konsumsi publik karena masih digodok," kata Bakhtiyar saat ditemui di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Selasa, 5 September 2023.
Nantinya akan ada sejumlah perusahaan BUMN Karya yang rencananya bakal dimerger. Di antaranya yakni Hutama Karya (HK), PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), PT PP (Persero) Tbk (PTPP), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI).
Namun, Bakhtiyar mengaku belum bisa berbicara lebih lanjut, perihal strategi apa yang akan digunakan Kementerian BUMN dalam upaya konsolidasi tersebut.
"Kita masih menunggu siapa saja dan apa saja yang digabungkan, karena masih menunggu informasi resmi dari Kementerian (BUMN). Karena semuanya saat ini masih dalam kajian," ujarnya.
Diketahui, sebelumnya Menteri BUMN, Erick Thohir, sempat mengatakan bahwa implementasi merger para BUMN Karya tersebut memerlukan waktu yang tidak sebentar. Dia memastikan, rencana tersebut akan masuk dalam roadmap BUMN 2024-2034.
Dia pun menyebutkan BUMN-BUMN Karya yang rencananya bakal di-merger dalam waktu 3 tahun ke depan. Yakni PT Hutama Karya (Persero) dengan PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), dan PT PP (Persero) Tbk (PTPP) dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA).
Prosesnya pun akan dibagi menjadi dua segmen. Yang berskala kecil akan diserahkan kepada PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) dan Danareksa, untuk dilakukan merger. Sementara untuk perusahaan dengan skala yang besar seperti Hutama Karya (HK), PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), PT PP (Persero) Tbk (PTPP), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), masih dalam proses pengkajian.