Depo Baru Pertamina di Kalibaru Bakal Tampung BBM Green, Bersiap Gantikan Pertalite?
- Dok. Pertamina Patra Niaga.
Jakarta - Pertamina melalui anak usahanya yakni PT Pertamina International Shipping, meneken kerja sama dengan PT Pelindo dalam pengembangan Jakarta Integrated Green Terminal (JIGT) di Kalibaru, Jakarta Utara.
Wakil Menteri BUMN I, Kartika Wirjoatmodjo atau karib disapa Tiko meyakini, pembangunan JIGT akan menjadi infrastruktur yang sangat strategis, untuk pengembangan energi terbarukan ke depannya. Salah satunya bahan bakar minyak (BBM) ‘green’ Pertamina.
"JIGT akan menampung multi green products yang dikelola secara 'green', dan diharapkan menjadi flagship Pertamina dan Pelindo," kata Tiko dalam keterangannya, Senin, 4 September 2023.
Senada, Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menjelaskan, JIGT akan dibangun lebih modern, lebih ramah lingkungan, dan akan menjadi terminal energi yang tercanggih di Indonesia. Terminal yang berlokasi di Kalibaru ini nantinya juga akan lebih besar dan melengkapi Integrated Terminal Plumpang, yang saat ini merupakan tulang punggung infrastruktur BBM di Jawa Bagian Barat.
"JIGT di Kalibaru dirancang sesuai dengan tren transisi energi, serta pengembangan bisnis energi hijau masa depan Pertamina. Selain itu juga menjadi terminal energi, dengan standar operasional terbaik," kata Nicke.
Dia menambahkan, JIGT tidak hanya akan menampung bahan bakar seperti LPG, BBM, Gasoline, dan Biodiesel. Melainkan juga dirancang untuk bisa menampung LNG, CPO, Used Cooking Oil (UCO), dan petrokimia.
"JIGT juga dirancang untuk mengantisipasi tren peningkatan kebutuhan energi, yang sesuai dengan target pertumbuhan ekonomi nasional," ujarnya.
Diketahui, JIGT dibangun di kawasan yang dikembangkan oleh PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), di area Kalibaru, Jakarta Utara. Kawasan bebas penduduk itu berbatasan dengan tepi laut, dan memiliki tambatan lepas pantai yang bisa menampung kapal-kapal besar. Dengan luas area 64 hektare, JIGT diproyeksi memiliki kapasitas penampungan hingga 6,3 juta barel.
Pembangunan terminal direncanakan berdasarkan perhitungan kebutuhan energi nasional yang akan terus meningkat, dan semakin bervariasi selama beberapa tahun mendatang. Lokasi JIGT cukup strategis, dan bisa menjadi pintu gerbang ekosistem perdagangan energi. Yakni melalui koridor Singapura-Indonesia, dengan porsi 30-35 persen alur perdagangan global untuk minyak dan LNG.
Sebelumnya diberitakan, PT Pertamina menyatakan, jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) gasoline atau bensin yang dijual pada tahun 2024 hanya Pertamax yang terdiri dari 3 produk. Nantinya, produk Pertalite tidak lagi akan ditemui di SPBU alias dihapus.
Pertamina diketahui telah memulai program Langit Biru. Untuk program pertama, Pertamina telah menaikkan BBM subsidi RON 88 menjadi RON 90. Pada tahun depan rencananya Pertamina hanya akan menjual tiga produk bensin saja yakni Pertamax Green 92, Pertamax Green 95 dan Pertamax Turbo. Artinya Pertalite tidak lagi dijual.