Cara Pupuk Kaltim Pastikan Perluasan Pasar Produk UMKM Binaan

UMKM Binaan Pupuk Kaltim
Sumber :
  • Dokumentasi Pupuk Kaltim.

Jakarta – PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) memfasilitasi sejumlah usaha binaan pada ajang promosi tingkat nasional, pada gelaran Indonesia Agrofood Expo 2023. Yaitu, Kitosan Salona serta Amplang Lada Bubuk AIKO.

Fokus Tingkatkan Kualitas SDM hingga Kerja Sama RI-Jerman di Berbagai Sektor, ALJERIN Dideklarasikan

Vice President TJSL Pupuk Kaltim Sugeng Suedi, mengungkapkan sarana promosi mitra binaan merupakan salah satu wujud pendampingan efektif Pupuk Kaltim bagi UMKM lokal, di samping penguatan kapasitas untuk menghasilkan produk yang berkualitas.

Di mana untuk mencapai target market yang sesuai sasaran, diperlukan kesinambungan upaya pengenalan kepada konsumen secara langsung sehingga dapat membuka peluang dengan potensi pasar yang jelas. 

Rayakan Ulang Tahun Pertama, Magoela Kasih Kejutan di Trade Expo 2024

"Karena itu Pupuk Kaltim kerap memfasilitasi UMKM binaan pada berbagai ajang di tingkat lokal hingga nasional, agar produk mereka makin dikenal untuk menangkap peluang pasar," ujar Sugeng, dikutipn dari keterangannya, Sabtu, 2 September 2023.

Dia mengarakan, keikutsertaan Pupuk Kaltim pada Agrofood Expo 2023 juga melihat potensi promosi efektif untuk pengembangan bisnis UMKM binaan. Mengingat, sasaran kegiatan pada bidang agribisnis dan makanan sesuai dengan lini usaha dua mitra binaan yang difasilitasi. 

Ini Tips Cerdas untuk Meningkatkan Loyalitas Pelanggan UMKM

Kitosan Salona yang merupakan produk stimulan tanaman berbahan dasar kitosan yang diolah dari limbah cangkang rajungan, memiliki kemampuan sebagai enzim regulator pertumbuhan tanaman yang sangat efektif untuk meningkatkan hasil panen. Produk ini pun telah teruji, dengan peningkatan produktivitas yang cukup siginifikan.

PT Pupuk Kaltim

Photo :
  • Dokumentasi PT Pupuk Indonesia (Persero)

Produk Kitosan Salona juga sudah mendapat paten berupa penambahan asam asetat (CH3COOH) sebagai pelarut kitosan menjadi pupuk cair, serta izin UKL-UPL dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bontang untuk aktivitas produksi

Pupuk Kaltim pun melibatkan berbagai pihak pada proses pengujian efektivitas kitosan, seperti Laboratorium Pengujian Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri Indonesia (LP-PBBI) dan Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, untuk memastikan produk memenuhi standar mutu dan efektivitas dalam merangsang pertumbuhan tanaman.

"Produk pupuk cair ini telah lulus uji kualitas hingga efektivitas, untuk meningkatkan hasil produksi mulai awal pertumbuhan tanaman hingga pengurangan intensitas hama dan penyakit," lanjut Sugeng. 

Selanjutnya produk amplang dan lada bubuk AIKO, merupakan UMKM binaan di sektor makanan olahan yang juga telah mendapat sertifikasi halal dari MUI. Usaha binaan ini memproduksi makanan kering berupa amplang dengan dua jenis varian rasa, yaitu amplang rasa original dengan amplang rasa lada hitam. 

Produk lain AIKO yakni lada putih dan lada hitam bubuk, yang berasal dari perkebukanan Mahalona Luwu Timur Sulawesi Selatan. Produk lada ini memiliki keaslian citarasa dengan kualitas istimewa, berbeda dengan perkebunan merica pada umumnya yang berada di dataran rendah dengan kadar air kurang hingga mengalami kekeringan dan gagal panen. 

"Kedua produk ini sengaja difasilitasi Pupuk Kaltim, melihat hasil produksi yang telah teruji dengan kualitas yang sangat baik. Hal ini agar UMKM binaan Pupuk Kaltim dapat terus tumbuh dan berkembang seiring makin dikenal oleh pasar," terang Sugeng. 

Kedepan, Pupuk Kaltim akan terus berfokus terhadap pengembangan UMKM lokal agar lebih berdaya saing, sehingga mampu menembus potensi pasar yang jauh lebih besar. Kesinambungan promosi dan peningkatan kapasitas mitra binaan akan terus diperkuat Pupuk Kaltim bagi seluruh usaha binaan, agar seluruh produk yang dihasilkan memenuhi standar mutu sebagai jaminan untuk mendapatkan kepercayaan konsumen. 

"Sementara untuk penjajakan potensi pasar akan terus didukung Pupuk Kaltim, sehingga UMKM binaan yang masih berada pada tataran lokal bisa semakin memperluas penjualan di tingkat nasional maupun ekspor. Itu target besar ke depan, sebagai upaya dalam mendorong kemandirian masyarakat," tambah Sugeng. 

Sementara itu, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Kementerian Pertanian Prayudi Syamsuri, mengapresiasi dukungan Pupuk Kaltim terhadap penguatan produk UMKM untuk membuka peluang pasar yang lebih luas, sehingga produk dalam negeri yang berasal dari hasil perkebunan maupun sektor pertanian semakin tumbuh dan berdaya saing. 

"Salah satunya melalui Agrofood Expo sebagai sarana promosi dan potensi investasi agribisnis maupun agroindustri, untuk memperkuat peluang di pasar domestik hingga internasional," kata Prayudi Syamsuri.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya