Gubernur BI Sebut Inflasi di RI Salah Satu yang Terendah di Dunia

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta – Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengatakan, inflasi indeks harga konsumen turun lebih cepat dan telah kembali pada sasarannya yakni 3 +/- 1 persen.

BI Reports Limited Residential Property Price Growth in Q3 2024

"Pada Juli 2023 yang lalu, inflasi turun dari 5,51 persen pada akhir 2022 menjadi 3,08 persen secara year-on-year, dan termasuk salah satu yang terendah di dunia," kata Perry dalam telekonferensi di Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2023, Kamis, 31 Agustus 2023.

Dia menjelaskan, penurunan inflasi ini terjadi di seluruh kelompok. Baik di inflasi inti, harga pangan yang bergejolak, maupun harga yang diatur oleh pemerintah.

Dibuka Menghijau, IHSG Bakal Lanjutkan Penguatan Seiring Kinclongnya Bursa Asia-Pasifik

"Seluruh wilayah juga mencatat penurunan inflasi, dan telah berada dalam sasaran inflasi nasional," ujarnya.

Ilustrasi pendorong inflasi.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
Operasional Bank Indonesia Libur saat Pilkada, Tak Ada Layanan BI-RTGS hingga SKNBI

Perry menegaskan, pencapaian ini adalah hasil dari eratnya sinergi pengendalian inflasi antara pemerintah pusat dan daerah, serta konsistensi kebijakan bank Indonesia dalam tim pengendalian inflasi pusat dan daerah.

"Termasuk kesuksesan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah, yang dicanangkan langsung oleh Bapak Presiden pada 18 Agustus 2022," kata Perry.

Dia bahkan memperkirakan inflasi pada sisa tahun 2023 akan tetap terkendali dalam sasaran 3 +/- 1 persen, bahkan akhir tahun 2023 ini mencapai sekitar 3 persen. Karenanya, Perry menegaskan bahwa inflasi itu tentunya juga akan diturunkan lagi menjadi sasaran 2,5 +/- 1 persen, pada tahun 2024 mendatang.

"Untuk itu, kami menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Presiden, yang terus memberikan arahan yang jelas kepada kami semuanya," ujar Perry.

"Kami meyakini, inflasi yang rendah sebagai faktor yang sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia serta kesejahteraan rakyat Indonesia," ujarnya.

Wisata di Jepang

Bursa Asia Loyo Disaat Wall Street Perkasa Usai Donald Trump Kenakan Tarif Pajak Baru

Bursa Asia-Pasifik bergerak beragam pada pembukaan perdagangan pasar, Rabu. Sementara Wall Street menunjukkan kinerja apik di mana dua indeks acuan cetak rekor baru.

img_title
VIVA.co.id
27 November 2024