El Nino Diproyeksi Bakal Turunkan Produksi Beras Nasional hingga 5 Persen

Produksi beras saat musim kemarau selalu menurun drastis.
Sumber :
  • VIVA/Dani

Jakarta – Fenomena El Nino diperkirakan bakal berdampak pada penurunan produksi pangan secara nasional. Pemerintah memperkirakan penurunan produksi gabah/beras bisa berkisar di angka 5 persen.

41 BUMN Sabet Investortrust BUMN Awards 2024, Ini Daftarnya

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, Pemerintah tengah berupaya mengantisipasi dampak El Nino terhadap ketahanan pangan dengan menggelontorkan stok Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) yang ada di Perum Bulog dan Holding BUMN Pangan ID FOOD.

“Kita antisipasi penurunan produksi 5 persen akibat El Nino melalui penyaluran CPP, semoga penurunan produksi tidak lebih dari 5 persen, namun NFA bersiap untuk antisipasi apabila penurunan produksi sampai 7 persen. Untuk itu, kita siapkan stok sejak tahun lalu, sehingga apabila ada kejadian seperti El Nino ini, CPP bisa dilepas sebagai langkah pemerintah dalam intervensi di pasar," kata Arief dalam keterangannya Kamis, 31 Agustus 2023.

Harga Emas Hari Ini 21 Desember 2024: Produk Antam Kinclong

Ilustrasi El Nino

Photo :
  • NASA

Arief menuturkan, saat ini harga Gabah Kering Panen (GKP) telah menyentuh kisaran harga Rp 6.700-Rp7.000/kg. Padahal harga beras sangat bergantung pada harga GKP tersebut. 

Dukung Percepatan Swasembada Pangan, Petrokimia Gresik Sebar 54 Taruna Makmur ke Berbagai Daerah

“Inilah pentingnya food reserve atau CPP yang dikelola oleh Pemerintah bersama BUMN klaster pangan. Pengelolaan CPP telah memiliki landasan regulasi melalui Peraturan Presiden Nomor 125 tahun 2022 dan stok CPP kita per hari ini masih cukup. Kita juga akan menyiapkan stok sampai Februari dan April 2024 mendatang, karena Februari ada Pemilu dan April ada Idul Fitri,” jelasnya.

Produksi beras saat musim kemarau selalu menurun drastis.

Photo :
  • vstory

Arief menuturkan faktor-faktor lain yang membentuk harga beras juga mengalami penyesuaian, misalnya terhadap biaya pupuk, ongkos transportasi sampai biaya orang kerja. 

“Harga beras memang sulit menyamai seperti tahun lalu. Kunci utamanya memang di produksi dan menjelang akhir tahun trennya akan mengalami penurunan. Terhadap teman-teman penggilingan padi pun rasanya perlu perhatian berupa revitalisasi alat agar mereka tidak kalah saing dengan dapat meningkatkan kualitas giling menjadi beras premium,” jelasnya.

Ilustrasi Mobil Toyota

Dari Dulu Hingga Kini: Bagaimana Toyota Menjaga Kualitas Produknya?

Toyota, pelopor inovasi otomotif global, memimpin dengan efisiensi TPS, kendaraan ramah lingkungan, dan adaptasi pasar, membentuk masa depan mobilitas berkelanjutan.

img_title
VIVA.co.id
23 Desember 2024