Pertalite Diganti Jadi Pertamax Green, Dirut Pertamina Minta Impor Etanol untuk Bensin Bebas Cukai
- Pertamina
Jakarta - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati meminta kepada Pemerintah untuk membebaskan pajak cukai pada produk impor etanol. Sebab, produk itu akan digunakan sebagai campuran dari Bahan Bakar Minyak (BBM) salah satunya untuk pengganti Pertalite yang akan dihapus tahun depan.
Pertamina sendiri pada tahun depan akan mengeluarkan Pertamax Green 92 sebagai pengganti Pertalite. Setelah sebelumnya, Pertamina telah meluncurkan Pertamax Green 95 yang merupakan campuran Pertamax dan etanol.
"Satu hal, hari ini kenapa kita belum berpikir profit, tentang profitability karena adanya penerapan bea cukai Rp 20.000 ini yang diterapkan, karena ini masih dianggap bagian dari alkohol. Alkohol itu kena bea cukainya Rp 20.000," kata Nicke dalam rapat bersama Komisi VII DPR RI Rabu, 30 Agustus 2023.
Nicke menuturkan, pembebasan pajak cukai itu harus dilakukan karena produk yang akan digunakan untuk campuran itu merupakan energi, bukan minuman keras.
"Karena ini tidak digunakan untuk minuman keras tapi digunakan untuk energi. Tentu kami memohon dukungan juga dari komisi VII DPR untuk kita mendapatkan pembebasan cukai supaya ini bisa kita dorong karena manfaatnya juga sangat besar," ujarnya.
Nicke melanjutkan, untuk pencampuran bensin itu Pemerintah juga telah mendorong dengan mengalokasikan 700 ribu hektar untuk gula dan etanol. Sehingga itu diharapkan, ada tambahan 1,2 juta kiloliter untuk campuran bensin tersebut.
"Ini semua tentu kami perlu support dari pemerintah, yang pertama satu pembebasan bea cukai, kedua sampai dengan investasi dari bioetanol ini terjadi di dalam negeri maka kita harus impor dulu. Tapi itu tidak masalah, kenapa, karena kita pun impor gasoline, kita hanya mengganti aja impor gasoline dengan impor etanol which is secara emisi lebih baik," jelasnya.