Proyek Pipa Gas Senipah-Balikpapan Dinilai Krusial bagi Ketahanan Energi

Ilustrasi proyek pipa gas.
Sumber :
  • Istimewa.

Jakarta – Pembangunan pipa gas Senipah-Balikpapan dinilai sebagai salah satu langkah krusial yang harus didukung. Keberadaan pipa tersebut tidak hanya bermanfaat bagi perusahaan dalam operasional kilang minyak yaitu Refinery Unit (RU) V Balikpapan, juga bagi ketahanan energi nasional.

Bisa Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi, Pengembangan PLTP Ulumbu Unit 5-6 Didorong Beroperasi Tepat Waktu

Menurut Chairman Indonesia Gas Society (IGS) Aris Mulya Azof, keberadaan pipa gas Senipah-Balikpapan sangat krusial bagi kilang Balikpapan di mana saat ini gasnya hanya disuplai dari wilayah Kerja East Kalimantan dan Attaka yang dikelola oleh PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) dengan volume kurang lebih sekitar 35 MMSCFD. Padahal dengan adanya proyek  RDMP Balikpapan, kebutuhan gas dari kilang Balikpapan akan naik. 

"Diperkirakan kebutuhan gas naik menjadi sebesar 120 MMSCFD. Untuk itu dibutuhkan tambahan suplai dari beberapa wilayah kerja yang sebagain besar berlokasi di wilayah utara Kalimantan Timur seperti Wilayah Kerja Mahakam dan Wilayah Kerja Sanga-Sanga,” jelas Aris dikutip dalam keterangan tertulis, Selasa, 29 Agustus 2023.

Peringatan BMKG: Waspada Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 17-23 Desember 2024

Chairman Indonesia Gas Society (IGS), Aris Mulya Azof (kanan).

Photo :
  • Dok. IGS.

Menurut dia, ketersediaan infrastruktur untuk mendukung pengoperasian kilang Balikpapan merupakan prioritas karena pentingnya fungsi dari kilang Balikpapan dalam pemenuhan energi nasional. "Untuk transportasi gas tersebut dari wilayah kerja KKKS di utara Kaltim ke RDMP RU V Balikpapan diperlukan infrastruktur pipa gas ruas Senipah-Balikpapan," ujar Aris.

Jadi Agregator, PGN Siap Serap Pasokan Gas dari Lapangan Baru Termasuk Masela

Sementara itu, Anggota Komisi VI DPR RI, Andre Rosade mengungkapkan pipa gas Senipah - Balikpapan akan menjaga keandalan operasional kilang Balikpapan sehingga ada kepastian juga terhadap suplai bahan bakar secara nasional. Selain itu, dengan menggunakan gas otomatis emisi dari kegiatan operasional juga bisa ditekan.

"Ini jadi salah satu inovasi dalam kegiatan operasional kilang yang nantinya akan didukung oleh pasokan gas. Selain akan lebih efisien langkah ini juga mendukung upaya dekarbonisasi karena gas lebih rendah emisinya ketimbang minyak," kata Andre.

Kilang RU V Balikpapan.

Photo :
  • Dok. Pertamina

Selain itu, menurut Andre, pembangunan Senipah - Balikpapan ini juga bisa meningkatkan pemanfaatan gas yang potensinya memang besar di Tanah Air. Apalagi di wilayah Kalimantan Timur banyak sumber gas.

"Pemanfaatan gas domestik harus digenjot, produksi gas cukup tinggi, bahkan potensi energi fosil di Indonesia banyak ditemukan gas. Sementara infrastruktur gas di Indonesia atau di Kaltim belum merata. Itu sebabnya memafaatan gas minim," ungkap Andre.

Dia mengatakan, proyek pipa gas Senipah-Balikpapan  sepanjang 78 Km dengan diameter 20 inchi yang melewati 2 Kota/Kabupaten, 3 Kecamatan & 15 Desa/Kelurahan ini juga mengutamakan pemanfaatan sumber daya dalam negeri secara optimal dengan tingkat TKDN sebesar 51,04 persen. 

Dia berharap, proyek ini dapat membawa dampak positif terhadap perekonomian di wilayah Kalimantan Timur serta berkontribusi terhadap peningkatan kapasitas sumber daya manusia khususnya di wilayah yang dilewati konstruksi pipa.

Interkoneksi Kilang Pertamina Balikpapan dan Pipa Gas Senipah-Balikpapan ini nantinya  mendukung peningkatan kapasitas pengolahan dan produksi Kilang Pertamina Balikpapan dengan sumber gas dari wilayah Senipah Kalimantan Timur dengan kapasitas maksimal 125 MMSCFD.

Hal ini,menurut dia, sejalan dengan program pemerintah Indonesia di bidang ketahanan energi nasional dalam mendukung pemerataan energi di kawasan Indonesia bagian timur. Selain itu pemanfaatan gas bumi sebagai energi juga bersih sejalan dengan program transisi energi guna tercapainya Net Zero Emission pada tahun 2060.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya