2 Startup Teknologi Turun Tangan Genjot Cuan Peternak Ayam di Yogyakarta
- Istimewa
Yogyakarta – Pengembangan teknologi dan bantuan layanan keuangan inklusif jadi salah satu solusi untuk meningkatkan kesejahteraan peternak ayam potong di Yogyakarta. Lewat pengembangan teknologi diharapkan peternak ayam potong bisa menekan biaya produksi, meminimalisir angka kematian ayam dan memaksimalkan keuntungan yang didapat.
Salah satu bantuan teknologi bagi peternak ayam ini digagas oleh startup BroilerX asal Yogyakarta. CEO BroilerX, Prastyo Ruandhito menuturkan pihaknya berupaya menghadirkan bisnis yang end-to-end, mulai dari penyediaan teknologi pemantau kondisi kandang, hingga proses penjualan hasil panen yang dapat dipantau secara online.
"Ada dua solusi dari kami, adalah untuk menurunkan biaya listrik dan gas untuk pemanas. Contoh, kalo di listrik kita bisa mereduksi 60 persen dan gas pemanas sampai 90 persen. Jadi, kalau peternak bergabung ke ekosistem kami, maka akan mendapat peningkatan pendapatan antara 40-60 persen," ujar alumni Fakultas Peternakan UGM ini, Kamis 24 Agustus 2023.
Prastyo menerangkan para peternak yang bergabung di BroilerX tidak perlu lagi memusingkan gejolak banderol ayam potong yang seringkali fluktuatif di pasaran. Pasalnya, dalam kontrak farming yang disepakati di awal, harga beli dari peternak ke BroilerX pun sudah ditentukan dan tidak terpengaruh kondisi pasar, sehingga para peternak bisa fokus di sektor budidayanya.
"Penjualan ayamnya mereka 100 persen ke BroilerX, tidak perlu memikirkan gejolak harga. Itu semua kami yang handle. Karena selain jual life bird, ayamnya juga dipotong jadi ayam belu, terus diolah jadi chicken nugget, sosis dan lain sebagainya," terang Prastyo.
Diakuinya, BroilerX memang memiliki keahlian untuk menciptakan teknologi, yang sanggup meningkatkan produktivitas peternakan ayam. Namun, masalah yang dihadapi para peternak binaan seringkali tak berhenti pada produktivitas saja, tapi juga masalah terhadap akses finansial, terutama soal permodalan.
"Seringkali peternak sudah siap dengan ilmu dan keahlian, namun terbentur modal untuk berkembang. Jadi, butuh kerja sama dengan mitra lain yang memiliki kredibilitas dalam hal keuangan inklusif dan terjawab lewat kolaborasi ini," cetus Prastyo.
Terkait pemodalan untuk peternak ayam ini, Prastyo menerangkan saat ini sudah ada 350 peternak yang bekerjasama dengan BroilerX. Dari 350 peternak ini, 20 diantaranya mendapatkan pinjaman modal dari Amartha dengan nilai total mencapai Rp 5 miliar.
Sementara itu Head of Business Partnership Lending Amartha, Adityo Putranto, mengatakan, melalui kerja sama ini, peternak pun dapat mengakses layanan keuangan inklusif dari Amartha, serta mengadopsi teknologi smart farming yang disediakan oleh BroilerX. Dengan alokasi modal dan pemanfaatan teknologi, kesejahteraan peternak di Yogyakarta diharapkan bisa semakin merata.
"Lewat kolaborasi ini, kami berkomitmen menyalurkan permodalan senilai Rp100 miliar bagi peternak binaan BroilerX dengan pembiayaan antara Rp100-700 juta rupiah per orang," Adityo.
Adityo menjelaskan sistem pembiayaan yang digunakan dalam kolaborasi ini berbeda dengan sistem tanggung renteng yang selama ini dipakai oleh Amartha, untuk menyalurkan modal ke perempuan pengusaha ultra mikro.
Menurutnya, peternak ayam dapat mengajukan pembiayaan yang digunakan untuk membeli peralatan ternak berbasis teknologi dari BroilerX, sehingga dapat meningkatkan kapasitas produksi ternaknya.
"BroilerX menyediakan produk dan layanan beragam. Mulai dari program kemitraan bagi peternak, smart farming atau perangkat kontrol lingkungan kandang ayam berbasis IoT (Internet of Things), ERP (Enterprise Resource Planning), hingga suplai ayam hidup dan penyedia karkas ayam juga," tutup Adityo.
Â