Bakal Dimerger, Saham Garuda Indonesia Lepas Landas di Zona Hijau

Garuda Indonesia.
Sumber :
  • Dok. Garuda Indonesia

Jakarta - Di tengah kabar bakal dimerger dengan Pelita Air dan Citilink, saham GIAA milik PT Garuda Indonesia (Persero), saham bergerak positif pada perdagangan sesi 1 IHSG hari ini.

IHSG Terbang ke Level 7.195, Sederet Saham Ini Kinclong

Pantauan VIVA Bisnis di RTI, Kamis, 24 Agustus 2023 pukul 12.30 WIB, Saham GIAA berada di level 88, naik 8 poin atau 10 persen dari posisi sebelumnya di level 80.

Saham Garuda dibuka pagi tadi pada level 86, dan bergerak di antara level 85 hingga 88 pada sesi 1 perdagangan hari ini.

Sinergi atau Persaingan? Pembentukan Danantara dan Posisi Kementerian BUMN di Masa Depan

Tercatat, volume saham yang ditransaksikan mencapai sebanyak 171,40 juta saham, dengan nilai Rp 14,98 miliar. Saham GIAA itu pun terpantau telah ditransaksikan sebanyak 2.427 kali pada perdagangan sesi 1 hari ini.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra

Photo :
  • Sherly (Tangerang)
IHSG Ditutup Menguat pada Sesi I, Saham GOTO hingga UNVR Jadi Top Gainers

Diketahui, sebelumnya Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan, pihaknya membuka peluang untuk melebur Garuda Indonesia, Citilink, dan Pelita Air, sebagai kelanjutan dari rangkaian program efisiensi BUMN sebagaimana yang telah dilakukannya dengan menyatukan empat Pelindo.

Kali ini, hal serupa akan dilakukan Erick pada klaster BUMN lain, yaitu sektor maskapai penerbangan. Dia menegaskan bahwa hal itu bakal dilakukan, untuk menekan cost.

"Kita juga upayakan Pelita Air, Citilink, dan Garuda merger untuk menekan cost," kata Erick dalam keterangannya, Selasa, 22 Agustus 2023.

Pesawat Garuda Indonesia

Photo :
  • Dok. Garuda Indonesia

Dia mengatakan, hal itu merupakan bagian dari upaya menurunkan biaya logistik di Indonesia, guna meringankan dunia bisnis. Erick mendorong agar efisiensi bisa terus menjadi agenda utama, pada perusahaan-perusahaan milik negara yang Dia pimpin. 

"BUMN terus menekan logistic cost. Pelindo dari 4 (perusahaan) menjadi 1 (perusahaan). Sebelumnya, logistic cost mencapai 23 persen, sekarang jadi 11 persen," ujarnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya