SKK Migas Ungkap Peningkatan Permintaan Gas Domestik Sejalan dengan Eksplorasi dan Produksi

Wakil Kepala SKK Migas, Nanang Abdul Manaf. (kanan)
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya.

Jakarta – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melaporkan, dari sisi salur gas, alokasi gas untuk domestik terus mengalami peningkatan dalam 10 tahun terakhir. Bahkan sejak tahun 2012, porsi salur gas bagi sektor domestik lebih besar dibanding alokasi untuk ekspor.

Impor RI Oktober 2024 Naik Capai US$21,94 Miliar

Wakil Kepala SKK Migas, Nanang Abdul Manaf mengatakan, hingga Juni 2023, produksi gas nasional yang dialokasikan untuk domestik tahun 2023 ini mencapai 3.636,82 BBTUD. Sementara, porsi gas yang diekspor mencapai 1.960,71 BBTUD.

"Pemerintah berkomitmen untuk terus memenuhi kebutuhan dalam negeri, di mana salur gas untuk domestik saat ini sudah mencapai 65 persen," kata Nanang dalam media briefing ICIOG 2023, di kawasan Kebon Sirih, Jakarta, Rabu, 23 Agustus 2023.

Jangan Malu Kentut! Ini 5 Manfaat Kentut yang Akan Membuat Kamu Lebih Sehat

Ilustrasi industri hulu migas RI (anjungan lepas pantai/offshore platform)

Photo :
  • Dok. Pertamina

Data SKK Migas menunjukkan, gas alam telah mendominasi hasil kegiatan eksplorasi di Indonesia dalam satu dekade terakhir. Apalagi, lebih dari 50 persen sumur eksplorasi yang dibor berhasil menemukan cadangan gas baru. Bahkan di tahun 2022 success ratio mencapai 81 persen, dan hingga semester I-2023 telah mencapai hingga 100 persen.

Sah! Djoko Siswanto Gantikan Dwi Soetjipto Jadi Kepala SKK Migas, Intip Rekam Jejaknya

"Sementara 70 persen dari total Plan of Development (PoD) yang diajukan merupakan pengembangan lapangan gas," ujarnya.

Nanang menjelaskan, mengacu pada BP Outlook 2021, Reserves to Production gas Indonesia tercatat dua kali lebih besar dibanding minyak bumi. Potensi gas harus segera diproduksikan, sehingga kekhawatiran potensi menjadi net importir gas di 2042 tidak terjadi.

"Dan produksi gas terus meningkat memenuhi kebutuhan domestik, hingga mampu mendukung pencapaian target net-zero emission di 2060," kata Nanang.

Karenanya, Nanang menegaskan bahwa percepatan pengembangan lapangan migas tidak bisa hanya dilakukan oleh satu pihak saja. Guna membangun sinergi dengan para pemangku kepentingan terkait hal tersebut, SKK Migas pun menggelar 'The 4th International Convention on Indonesia Upstream Oil and Gas 2023 (ICIOG 2023)', yang akan dilaksanakan di Nusa Dua, Bali pada 20-23 September 2023.

Tahun ini, ICIOG mengusung tema 'Advancing Energy Security Through Sustainable Oil and Gas Exploration and Development'. Diharapkan, gelaran ICIOG 2023 ini bisa menjadi wadah bagi para pelaku usaha dan pemangku kepentingan di industri hulu migas, untuk mengidentifikasi isu-isu yang masih menjadi tantangan dalam mempercepat pengembangan lapangan migas.

"Sekaligus mencari solusi dan menentukan tindak lanjut atas isu-isu yang ada," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya