Produsen Sarung Atlas Tegaskan Inovasi Produk Tak Hanya Pikirkan Cari Cuan
- Instagram BHS
Jakarta – Produsen Sarung Atlas, Behaestex menegaskan, tidak hanya mengedepankan aspek momersial dalam operasionel bisnis yang dilakukannya di Indonesia. Kontribusi bagi masyarakat dan negara pun ditegaskan di momen peringatan HUT RI ke-78 tahun ini.
Dalam rangka memperingati HUT RI ke-78, Behaestex meluncurkan program Gebyar Sarung Atlas Merah Putih. Dalam program ini, Behaestex men-support sarung kepada petugas upacara bendera pada 17 Agustus 2023 di ratusan pondok pesantren.
“Melalui program Gebyar Sarung Atlas Merah putih, Behaestex mewujudkan kontribusinya kepada negeri dengan kolaborasi bersama ratusan pondok pesantren dalam memperingati HUT RI ke-78. Insya Allah kita terbuka kolaborasi-kolaborasi sejenis di masa yang akan datang,” ujar Dirut Behaestex, Najib Abdurrauf Bahasuan dikutip dari keterangannya, Senin, 21 Agustus 2-23.
Dia menjabarkan, program ini diawali dengan pondok pesantren mendaftar untuk mengajukan kebutuhan sarungnya untuk petugas upacara bendera di pondok pesantrennya. Dari peserta yang mendaftar, tim Behaestex melakukan verifikasi dan memilih pondok pesantren yang mendapatkan Sarung Atlas Merah Putih.
“Terima kasih atas antusisme dari pondok-pondok pesantren yang mendaftar. Kami mohon maaf bagi pondok pesantren yang belum terpilih, semoga ke depannya bisa berkolaborasi,” tambahnya.
Dalam momentum yang sama Behaestex juga meluncurkan Songkok BHS Classic Edisi Paskibra. Songkok BHS, sudah dipercaya sejak tahun 2019 menjadi songkok official Paskibraka di Istana Negara.
“Di tahun ini kita me-relaunch Songkok BHS Classic Edisi Paskibra dengan tambahan eksklusif pin Garuda. Dan songkok Paskibra ini sejak 2019 selalu digunakan oleh Paskibara saat upacara bendera kemerdekaan di Istana Negara,” ujar Najib.
Najib Bahasuan melanjutkan, Behaestex berkomitmen untuk senantiasa mempersembahkan produk-produk terbaik, bagi masyarakat Indonesia melalui brand Sarung BHS dan Sarung Atlas.
Menurut Najib, sarung kini telah menjadi salah satu pakaian bangsa Indonesia yang keberadaannya semakin eksis. Hal ini tidak lain karena sarung selain dikenal sebagai busana muslim, penggunaannya juga sebagai atribut busana yang berhubungan dengan budaya.
“Kami selalu berkomitmen menghadirkan produk-produk terbaik bagi masyakat Indonesia. Tidak hanya berpaku pada komersil, namun kami juga selalu mengupayakan produk kami memiliki nilai-nilai yang sangat dekat dengan kebudayaan Indonesia,” tutup Najib Bahasuan.