AFMGM Kedua Digelar di Jakarta, Perang Rusia-Ukraina hingga Ekonomi China Jadi Pembahasan
- ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay'
Jakarta – ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (AFMGM) Kedua bakal digelar di Jakarta pada 22-25 Agustus 2023. Kementerian Keuangan membeberkan masalah apa saja yang bakal dibahas oleh para menteri keuangan dan gubernur bank sentral se-ASEAN tersebut.
Kepala Pusat Kebijakan Regional dan Bilateral Kemenkeu, Yogi Rahmayanti mengatakan, para menteri keuangan dan gubernur bank sentral itu bakal menyoroti perkembangan perekonomian dunia, yang saat ini berjalan sangat cepat, tidak terduga, serta tidak dapat diprediksi.
"Misalnya, ada akibat dari Rusia, perang Rusia-Ukraina. Ada soal kebijakan dari tingkat suku bunga di Amerika, hingga adanya indikasi perlambatan ekonomi di China," kata Yogi dalam media briefing di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Senin, 21 Agustus 2023.
Di hari terakhir penyelenggaraan AFMGM Kedua nanti, Yogi menjelaskan bahwa para menteri dan gubernur bank sentral akan mengelar pertemuan seharian penuh. Hal itu guna mengombinasikan semua pertemuan yang telah dilakukan selama penyelenggaraan AFMGM Kedua tersebut, dan menyepakati hal-hal terkait lainnya.
Nantinya, para menteri keuangan dan gubernur bank sentral tersebut akan membahas isu-isu terkait ekonomi serta masalah pembangunan, baik dari sudut pandang global maupun regional.
"Kita akan memperbanyak durasi untuk para prinsipal kita. Nanti para menteri dan gubernur-gubernur bank sentral itu akan membicarakan isu-isu mengenai keadaan ekonomi, dan juga isu-isu pembangunan baik secara global maupun regional, khususnya untuk ASEAN," ujarnya.
Diketahui, Pemerintah melalui Kementerian Keuangan bakal menggelar ASEAN Finance Ministers’ and Central Bank Governors’ Meeting (AFMGM) kedua, pada tanggal 22-25 Agustus 2023 besok. Kepala Pusat Kebijakan Regional dan Bilateral Kemenkeu, Yogi Rahmayanti mengatakan, terdapat hal unik di luar kebiasaan dalam penyelenggaraan AFMGM Kedua ini. Apabila sebelumnya pertemuan AFMGM hanya dilakukan sekali dalam setahun, namun pada keketuaan Indonesia di ASEAN kali ini AFMGM justru diadakan dua kali dalam setahun.
"Biasanya pertemuan AFMGM itu hanya dilakukan satu kali dalam satu tahun. Tapi tahun ini Indonesia mengusulkan melaksanakan AFMGM ini dua kali. Ini di luar kebiasaan," kata Yogi.
"Kenapa sampai dua kali? Alasan yang kita sampaikan ketika pertemuan AFMGM pertama, yakni untuk meletakkan pondasi soal kerja sama apa yang akan dilakukan di jalur keuangan di tahun tersebut," ujarnya.