Kabupaten Lebak Jadi Daerah Ekonomi Kreatif Pertama di Banten
- Yandi Deslatama
Serang – Kabupaten Lebak sudah ditetapkan oleh sebagai daerah ekonomi kreatif oleh Menparekraf, Sandiaga Uno beberapa waktu lalu. Kini, Kabupaten Serang tengah mengejar apa yang sudah diraih oleh Bumi Kalimaya itu.
Di Kabupaten Lebak sendiri, memiliki banyak destinasi wisata, seperti Paniai Sawarna. Kemudian kebudayaan dan adat istiadat nya di Suku Baduy. Selanjutnya ada Museum Multatuli, hingga makanan tradisional yang bisa didapatkan.
"Yang sudah itu ada Kabupaten Lebak sudah menjadi kabupaten ekonomi kreatif. Mungkin menyusul Kabupaten Serang," ujar Sandiaga Uno, Menparekraf, di Plaza Aspirasi Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang, Sabtu (19/08/2023).
Di Kabupaten Serang sendiri, sudah ada dua desa yang mendapatkan Anugerah Desa Wisata (ADW), yakni Cikolelet dan Kubang Baros. Sandi mendorong Pemkab Serang untuk mempercepat proses uji petik, agar daerah bisa bisa dinilai dan memungkinkan mendapatkan gelar kabupaten kreatif.
Persiapan harus dilakukan pada 2023 ini, sehingga pada 2024 mendatang, bisa dilakukan ini petik penilaian sebagai kabupaten kreatif di Banten.
"Beberapa hari ke depan, tidak pakai lama, tidak pakai birokrasi, ini bisa kita proses, sehingga tahun depan akan mulai proses uji petiknya, sehingga nanti akan ada penempatan setelah lolos semuanya, Kabupaten Serang menjadi kabupaten kreatif," terangnya.
Pria berkacamata yang hobi berolahraga itu menerangkan kalau, pemerintah pusat menargetkan ada 4,4 juta lapangan pekerjaan tercipta dari sektor ekonomi kreatif pada 2024 mendatang. Salah satunya, dari Kawasan Ekonomi Kreatif (KEK) Tanjung Lesung di Kabupaten Lebak, Banten. Kabar baiknya, ada dua investor yang akan menanamkan uang nya di Banten Selatan tersebut.
Dia mengaku, jika jalan tol Serang-Panimbang sudah terhubung, bisa memangkas perjalanan dari Jakarta ke Tanjung Lesung yang sebelumnya sekitar enam jam, menjadi dua jam saja.
Tanjung Lesung akan berfokus pada wisata yang melibatkan manusia dan lingkungan, sehingga bisa terus diminati masyarakat umum.
"Tadi saya dalam perjalanan ke sini ada dua investor besar, karena ternyata mereka belum terinfokan ada jalan tol. Ini akan merubah permainan secara global dan sebagai salah satu KEK pertama kita akan dorong secara habis habisan, agar eco tourism ini bisa masuk kedalam ekosistem baru, yaitu eco tourism. Kita harapkan nanti ada investasi lainnya," jelasnya.